> >

Presiden Jokowi Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Corona

Update corona | 17 November 2020, 18:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Facebook Jokowi)

Jokowi juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin tergesa-gesa memberikan vaksin ke masyarakat.

"Harus hati-hati betul, harus melalui tahapan-tahapan sesuai dengan standar WHO, sesuai kaidah-kaidah saintifik, masuk Indonesia juga harus melewati tahapan BPOM. Harus itu," tegasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya meminta masyarakat bersabar menanti kepastian ketersediaan vaksin Covid-19. Wiku menyebut pembuatan vaksin memerlukan waktu.

"Saat ini vaksin sangat ditunggu oleh banyak orang. Kami ingatkan masyarakat untuk bersabar sebab produksi vaksin Covid-19 membutuhkan waktu," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (12/11/2020).

Penyebabnya, karena strain virus yang dimiliki oleh virus Corona penyebab Covid-19 merupakan strain baru. Strain itu belum pernah diteliti sebelumnya.

"Sehingga prosesnya sangat tergantung dengan karakteristik virus masing-masing dan memerlukan waktu yang lebih banyak," ungkap Wiku.

"Waktu yang dihabiskan baik untuk pengujian klinis maupun persetujuan, semata-mata adalah untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat," tutur dia.

Baca Juga: Jokowi Optimistis Vaksinasi Covid-19 Akhir Tahun Ini

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah masih mempelajari jumlah daerah di Indonesia yang warganya akan divaksin Covid-19.

"Kami masih (dalami) sedang dipelajari oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berapa kelayakan Indonesia (yang divaksin) dan wilayah mana saja yang menjadi perhatian (untuk divaksin)," ujar Muhadjir selepas acara penandatanganan nota kesepahaman Gerakan Revolusi Mental, Kamis (12/11/2020).

Ia mengatakan, menurut organisasi kesehatan dunia WHO, herd immunity vaksin Covid-19 ditargetkan sebanyak 70 persen dari total penduduk.

Namun, data WHO tersebut jika semua warga terpapar Covid-19 sehingga 70 persen di antaranya harus divaksin. Sedangkan di Indonesia, kata Muhadjir, tidak semua wilayah terpapar Covid-19 dan dinyatakan zona merah.

"Jadi karena itu masih terus didalami, dirinci lebih dalam (jumlah daerahnya)," ucap Muhadjir.

"Tapi yang jelas nanti yang akan diutamakan tenaga kesehatan (divaksin) dan tenaga kesehatan pun yang betul-betul kontak langsung dengan pasien. Tidak harus semuanya," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Sebut PBB Harus Berperan Penuhi Akses Atas Obat-Obatan dan Vaksin Bagi Semua

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU