Rocky Gerung Beri Nilai A Minus untuk Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin
Politik | 22 Oktober 2020, 09:34 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi yang juga pengamat politik Rocky Gerung turut memberi penilaian terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang kini sudah berjalan satu tahun.
Penilaian yang diberikan Rocky Gerung bukan dengan angka. Melainkan dengan skor berupa huruf.
Pernyataan tersebut dilontarkan Rocky Gerung saat diwawancarai oleh jurnalis Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (21/10/2020) malam.
Mendengar jawaban Rocky Gerung soal penilaian untuk pemerintahan Jokowi, Najwa Shihab sampai terkejut. Najwa tak menyangka arti dari skor yang diberikan Rocky Gerung itu.
Baca Juga: Ketidakpuasan Masyarakat Tampak di Satu Tahun Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin
Awalnya, Rocky Gerung yang diundang menjadi salah satu narasumber di Mata Najwa diberi kesempatan pertama untuk berbicara.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Rocky kemudian ditanya dan dimintai pendapatnya oleh Najwa Shihab terkait satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Satu tahun Jokowi-Maruf, saya mau minta Anda Bang Rocky Gerung, memberikan penilaian dan catatan kritis terhadap pemerintahan saat ini. Skornya berapa ya ?" tanya Najwa Shihab.
"Skornya. Kasih angka aja ya," ucap Rocky Gerung.
"Angka," ujar Najwa Shihab.
"Huruf aja deh," ujar Rocky Gerung.
"Huruf ? Boleh," timpal Najwa Shihab.
Sambil tersenyum, Rocky Gerung memberikan skor A minus untuk satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Baca Juga: Demo Warnai Satu Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin
Mendengar penjelasan Rocky Gerung soal arti dari skor A minus satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Najwa Shihab terkejut.
"A minus," tutur Rocky Gerung.
"A minus ? Itu skalanya A itu yang paling bagus atau yang paling jelek ?" tanya Najwa Shihab.
"A minus itu, A buat kebohongan, minus untuk kejujuran," ujar Rocky Gerung.
"Wah, A minus," kata Najwa Shihab kaget.
Lebih lanjut, Rocky Gerung memaparkan alasan dirinya memberikan skor A minus untuk satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rocky Gerung rupanya berpatokan pada survey Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasaan masyarakat satu tahun pemerintahan Jokowi di periode keduanya justru menurun di bawah 50 persen.
"Karena publik sekarang berupaya untuk memahamo logic dari government ini. Yaitu menitipkan harapan. Tapi tiba-tiba dibatalkan oleh dua caption di koran kompas. Kepuasan hilang. Padahal bulan Agustus saya masih baca SRMC, bikin poling kepuasaannya 60%. Sekarang di bawah 50%," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Kontras: 5 Catatan Kontras Setelah Satu Tahun Jokowi - Ma'ruf
Menanggapi penjelasan Rocky Gerung, Najwa Shihab kembali melontarkan pernyataan karena itu hanya berasal dari satu lembaga survey.
"Tapi itu berangkat dari satu survey. Saya yakin yang di sebelah sini (pemerintahan) akan bilang banyak survey lain," kata Najwa Shihab.
"Kompas adalah koran yang mendukung presiden, bahkan dia bikin begitu. Itu artinya yang lain mustinya di bawah kompas," balas Rocky Gerung.
"Jadi A minus itu hanya berangkat dari yang Anda temukan di Kompas atau dari pengamatan Anda ?" tanya Najwa Shihab.
"Kata hanya itu dia bukan kualitatif," ujar Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Dany Amrul Ichdan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan pun memberikan komentar.
Menurut Dany, Rocky Gerung harusnya bisa melihat survei lain mengenai penilaian satu tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
"A minus, A untuk kebohongan, minus untuk kejujuran, terlalu tega, raja tega ini ?" tanya Najwa Shihab.
Baca Juga: Unjuk Rasa Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf di Banjarmasin, Petugas Siagakan Ribuan Personel
"Tidak tega, karena perspektifnya Bang Rocky hanya melihat parameter Kompas. Sebetulnya ada lembaga lain kayak indikator," kata Dany Amrul Ichdan.
"Di Kompas itu sendiri, indikatornya kan banyak, mustinya melihat secara overall. Jadi kita bisa dapatkan perspektif yang luas," ucap Dany Amrul Ichdan.
Dany lantas menyebut bahwa ada lembaga survey yang melihat tingkat kepercayaan publik meningkat.
Lebih lanjut menurut Dany, hari ke hari pemerintahan terus memperbaiki gap yang ada agar tingkat kepercayaan masyarakat meningkat.
Hasil Survei Litbang Kompas
Seperti diketahui, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, sebesar 46,3 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Ma’ruf Amin selama satu tahun terakhir.
Survei tersebut juga menunjukkan adanya responden yang merasa sangat tidak puas dengan persentase 6,2 persen.
Hasil itu didapat dari survei yang dilakukan terhadap 529 responden selama 14-16 Oktober 2020.
Di sisi lain, responden yang merasa puas sebanyak 39,7 persen. Bahkan, 5,5 persen responden merasa sangat puas. Terakhir, 2,3 persen responden menyatakan tidak tahu.
Survei tersebut juga melihat tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di bidang perekonomian, politik dan keamanan, penegakan hukum serta kesejahteraan sosial.
Bidang kesejahteraan sosial memiliki persentase kepuasan yang paling tinggi dibanding bidang lainnya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Luhut Masalah Utama di Kabinet Jokowi, Tapi Kenapa Tak Bisa Digoyah?
Sebanyak 48,8 responden merasa puas atas kinerja Joko Widodo-Ma’ruf Amin di bidang kesejahteraan sosial dan 3,4 persen merasa sangat puas.
Di bidang yang sama, 41 persen responden merasa tidak puas, 5,5 persen merasa sangat tidak puas, dan sisanya menjawab tidak tahu.
Kemudian, di bidang politik dan keamanan, 2,1 persen responden merasa sangat puas, 42 persen merasa puas, 46,7 persen merasa tidak puas, 6 persen merasa sangat tidak puas, dan sisanya mengaku tidak tahu.
Kemudian, di bidang politik dan keamanan, 2,1 persen responden merasa sangat puas, 42 persen merasa puas, 46,7 persen merasa tidak puas, 6 persen merasa sangat tidak puas, dan sisanya mengaku tidak tahu.
Bidang berikutnya adalah perekonomian.
Responden yang mengaku sangat puas sebesar 2,3 persen. Sementara, 40,3 persen responden mengaku puas.
Masih di bidang perekonomian, persentase mereka yang tidak puas sebesar 49,7 persen, yang sangat tidak puas sebesar 6,2 persen, dan 1,5 persen menjawab tidak tahu.
Terakhir, bidang penegakan hukum. Di bidang ini, lebih dari setengah responden merasa tidak puas atau sebesar 54,4 persen.
Sebesar 10,2 persen responden bahkan merasa sangat tidak puas. Di sisi lain, 30,2 persen responden mengaku puas, 2,1 persen merasa sangat puas, dan 3,1 persen menjawab tidak tahu.
Survei tersebut dilakukan dengan metode wawancara telepon terhadap 529 responden yang berusia minimal 17 tahun di 80 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 4,3 persen.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV