Demo Hari Ini, Massa Mahasiswa dan Buruh Desak Jokowi Cabut UU Cipta Kerja, Terbitkan Perppu
Politik | 20 Oktober 2020, 07:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi demonstrasi di jalanan menuju Istana Negara Jakarta, siang ini, Selasa (20/10/2020).
Mereka turun ke jalan hendak menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeluarkan Perppu dan mencabut UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Buruh Ancam akan Terus Demo Sampai Omnibus Law UU Cipta Kerja Dicabut: Itu Harga Mati
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan kembali turun aksi mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja dan terbitkan Perppu," ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/10/2020).
"Kami tetap menyampaikan #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat," imbuhnya.
Remy menyebut, BEM SI menyayangkan reaksi pemerintah terhadap gelombang protes yang bergulir sejak pengesahan UU Cipta Kerja pada 5 Oktober lalu.
Pemerintah dan DPR yang tak transparan sejak pembahasan hingga pengesahan UU Cipta Kerja malah pilih melempar segala aspirasi warga ke Mahkamah Konstitusi.
"Pemerintah justru menantang masyarakat untuk melakukan judicial review terhadap UU Cipta Kerja padahal mereka bisa melakukan tindakan untuk mencabut undang-undang tersebut," katanya.
Aliansi BEM SI juga menilai, prosedur hukum itu tak akan banyak berpengaruh dalam menentukan nasib UU Cipta Kerja, jika menilik preseden-preseden sebelumnya.
"Terlebih lagi sebelumnya Presiden telah meminta Mahkamah Konstitusi untuk mendukung UU Cipta Kerja serta revisi terhadap UU Mahkamah Konstitusi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, aksi demonstrasi tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja kembali digelar pada hari ini, Selasa (20/10/2020), pukul 13.00 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihak kepolisian telah menyiagakan sebanyak 6.000 personel guna mengamankan aksi demonstrasi tersebut.
Namun, Heru menjelaskan bahwa massa yang akan melaksanakan demonstrasi merupakan gabungan dari berbagai elemen, seperti buruh, organisasi masyarakat, dan mahasiswa.
Menurut Heru, massa itu disebut-sebut akan terkonsentrasi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"Kalau di sekitaran Istana, sudah kami mapping sekitar 6.000 personel," ujar Heru saat dikonfirmasi awak media, Senin.
Baca Juga: Amankan Demo Hari Ini, Polisi dan Satpol PP Terjunkan Ribuan Pasukan di Sekitar Istana Jakarta
Rupanya, bukan hanya 6.000 personel dari pasukan kepolisian yang disiagakan, tetapi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat pun turut serta mengamankan.
Kasatpol PP Jakarta Pusat, Bernard Tambunan menyatakan bahwa pihaknya menurunkan 40 personel.
"Saya turunin sekitar 40 orang, dari pagi sampai sore," ujar Bernard, saat dihubungi wartawan, Senin (19/10/2020).
Menurut Bernard, pasukannya yang bertugas menjaga area unjuk rasa dan memastikan pedagang kaki lima tidak bisa memasuki area demonstrasi.
Sebab, lokasi unjuk rasa harus steril dari pedagang kaki lima.
Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan para pedagang yang kerap ditemui di lokasi demonstrasi.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV