Kapolda Metro Sebut Cai Changpan Bunuh Diri karena Terdesak Dikepung Aparat Gabungan
Peristiwa | 19 Oktober 2020, 15:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memastikan bahwa Antoni alias Cai Changpan itu tewas akibat bunuh diri.
Terpidana mati asal Tiongkok itu gantung diri di pabrik pembakaran ban yang berada di Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Polisi Pastikan Cai Changpan Bunuh Diri, Jasad Teridentifikasi dari Sidik Jari dan Tato
Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil otopsi jenazah di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Nana mengungkapkan, dari otopsi jenazah juga ditemukannya luka lecet tekan pada leher Cai Changpan. Luka tersebut melingkari leher dari arah kiri bawah ke kanan atas.
Sedangkan, hasil pemeriksaan urine, terpidana mati asal Tiongkok ini dipastikan negatif alkohol.
“Penyebab kematian akibat kekerasan tumpul pada orang yang menyumbat napas seseorang,” kata Nana.
Baca Juga: Terkuak! Ini Alasan Cai Changpan Bunuh Diri
Terdesak di Hutan
Nana menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.
Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk mengepung hutan yang menjadi tempat persembunyian Cai Changpan.
Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.
"Terpidana mati ini mungkin sudah merasa terdesak dengan adanya anggota kami tim khusus gabungan yang terus menyusuri beberapa lokasi di Hutan Tenjo. Ada rasa yang bersangkutan merasa kesulitan berlindung, sehingga ambil jalan pintas untuk bunuh diri atau pun gantung diri," jelas Nana.
Saat ditemukan, lanjut Nana, jasad Cai Changpan masih utuh. "Fisiknya masih utuh, artinya fisiknya masih bagus, belum lama, baru 1x24 jam ditemukan," ungkap Nana.
Jasad Cai Changpan teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan tato yang ada pada terpidana mati kasus narkoba tersebut.
Nana mengungkapkan, tato tersebut menjadi ciri dan data polisi untuk memburu Cai Changpan setelah kabur dari Lapas Tangerang, Banten.
"Beberapa ciri-ciri, hasil sidik jari dan beberapa tato ini identik dengan terpidana mati Cai Changpan," ujar perwira bintang dua tersebut.
Baca Juga: Pengakuan Kades soal Warga Lihat Terpidana Cai Changpan Sebelum Tewas: ke Sini Lewat Hutan
Sebelumnya, Cai Changpan yang merupakan terpidana mati kasus narkoba kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Kota Tangerang, Banten.
Selama ini, hutan tersebut menjadi lokasi pelarian Cai Changpan setelah berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September lalu.
Sebelum masuk ke dalam hutan, Cai Changpai sempat menemui istri dan anak di rumah yang berlokasi tak jauh dari hutan tersebut.
Upaya Cai Changpan melarikan diri dari tahanan bukan pertama kali dilakukan.
Gembong narkoba asal China yang memiliki 135 kilogram sabu-sabu itu juga pernah kabur dari Rumah Tanahan Bareskrim Mabes Polri pada 24 Januari 2017.
Saat mendekam di Lapas Tangerang, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong.
Dalam lubang sekitar 2 meter dan panjang diperkirakan 30 meter.
Polisi sudah menetapkan tersangka dua petugas lapas karena dianggap membantu kaburnya Cai Changpan.
Baca Juga: Kronologi Ditemukannya Cai Changpan, Napi yang Kabur dari Lapas Tangerang
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV