> >

Said Iqbal Sebut Aksi Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Kerja akan Semakin Membesar dan Bergelombang

Peristiwa | 15 Oktober 2020, 22:47 WIB
Ilustrasi aksi may day yang diperingati tahunan setiap tanggal 1 Mei itu digelar serentak di seluruh dunia untuk menyuarakan kesejahteraan bagi buruh. (Sumber: kompas.com)

"Buruh menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima peraturan turunannya. Apalagi terlibat membahasnya," ucap Said.

Pertimbangan buruh mengambil sikap demikian karena tidak semua tuntutan buruh diakomodasi dalam UU Cipta Kerja. Padahal, kata Said, pihaknya sudah menyerahkan draf sandingan.

"Tetapi masukan yang kami sampaikan banyak yang tidak terakomodir, ditambahkan," ujarnya.

Baca Juga: Pelajar Ikut Demo Omnibus Law, Anies: Kalau Ada Anak Peduli Soal Bangsanya Bagus Dong!

Lebih lanjut, Said Iqbal menyatakan tidak benar bahwa apa yang dikatakan DPR RI mengenai 80 persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja.

Sebagaimana diketahui, Kamis (8/10/2020) menjadi puncak aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di berbagai kota di Indonesia.

Di Jakarta, aksi demonstrasi diwarnai kericuhan. Insiden ini diduga tak lepas dari provokasi yang dilakukan aparat keamanan terhadap massa aksi.

Provokasi ditunjukkan dengan adanya penyekatan jalan yang menjadi jalur yang akan dilewati massa aksi menuju Istana Kepresidenan hingga adanya penembakan gas air mata.

Baca Juga: Debat Panas Soal Pelanggaran HAM di Demo UU Cipta Kerja - ROSI (Bag 3)

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU