SBY Meminta RI Netral dalam Konflik AS-China
Peristiwa | 12 Oktober 2020, 09:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia agar bersikap netral dan tidak berpihak kepada salah satu negara adi kuasa, baik itu AS atau China.
Hal itu dikatakan SBY terkait makin meruncing dan panasnya hubungan AS dan China serta berimbas kepada situasi geopolitik negara-negara di Laut China Selatan.
"ASEAN akan lebih stabil jika keseimbangan tetap terjadi di kawasan ini," ujar SBY saat menjadi pembicara dalam UNSW ASEAN Conference (UAC) 2020, Minggu(11/10), seperti dilansir dari Tribunnews.com.
SBY menjelaskan perang ekonomi dan dagang antara AS dan China kini terus memanas. Kedua negara bahkan sudah saling unjuk kekuatan militer di Laut China Selatan.
Baca Juga: SBY Difitnah, Demokrat Bertindak
"Ini tentu saja berbahaya dan buruk bagi kawasan kita," kata SBY.
Karena situasi tersebut, SBY meminta kepada AS dan China untuk sama-sama menahan diri dari konflik, terutama di Laut China Selatan.
Sebab lanjut SBY jika keduanya sama-sama beradu kekuatan militer situasinya akan menjadi sangat berbahaya.
"Sebagai eks pemimpin negara di kawasan pasifik, saya minta China dan AS menarik diri di Laut China Selatan. Sebab yang mereka lakukan di sana bisa memicu konflik militer," kata SBY.
Baca Juga: Annisa Pohan dan Aliya Rajasa Kompak Sebut Netizen Mulai Merindukan SBY
Ketika menjadi pembicara di forum tersebut, SBY juga sempat menyinggung soal Covid-19. Menurutnya, virus Covid 19 yang saat ini sudah menjadi pandemi di seluruh dunia dengan sangat mudah berpindah dari satu negara ke negara lain sehingga menularkan banyak orang.
"Ingatlah bahwa Covid-19 tidak membutuhkan paspor atau visa untuk dapat bepergian melintasi perbatasan," ujar SBY.
Ia pun mengajak kepada seluruh negara di dunia untuk saling bekerjasama dalam memerangi virus corona.
Hal tersebut menurutnya jelas menjadi salah satu cara bagi seluruh negara, khususnya Indonesia untuk lepas dari belenggu covid 19 dan permasalahan yang mengikutinya kemudian.
"Menyadari akan semua masalah dan tantangan ini, saya sangat yakin bahwa solusinya bisa dengan mudah ditemukan melalui kemitraan dan kerja sama, baik secara regional maupun global," ujar SBY.
SBY menilai vaksin corona keberadaan dan aksesnya wajib dipenuhi oleh seluruh negara saat ini.
Baca Juga: Ketika Jusuf Kalla Bandingkan Cara Kerja Era Jokowi dan SBY
"Saya sangat mendukung pendapat WHO bahwa vaksin harus
dianggap sebagai kebutuhan global, bukan hanya satu negara tertentu," ucap SBY.
Ketersediaan dana oleh suatu negara, kata SBY, jelas penting dalam upaya memenuhi kebutuhan vaksin bagi seluruh warga dunia di masa pandemi corona ini.
"Akan jadi bencana jika ada negara yang tidak bisa memproduksi dan mendistribusikan vaksin kepada rakyatnya karena kekurangan dana,"kata SBY.
"Ini akan memastikan bahwa produksi dan distribusi vaksin lebih akurat, tepat sasaran dan hanya akan berbahaya jika ada negara yang tidak dapat mengakses vaksin tersebut,"pungkasnya.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV