Longsor Ciganjur Segera Diinvestigasi, Wali Kota Jaksel Sebut Terkait Klaster Perumahan Dekat Kali
Sosial | 11 Oktober 2020, 21:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Longsor dan banjir yang menerpa kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (10/10/2020) malam mengakibatkan ratusan orang harus menginap di pengungsian.
Atas musibah yang menimpa ratusan di permukiman tersebut, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali meminta Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta melakukan investigasi.
Baca Juga: Longsor dan Banjir, Pemerintah DKI Jakarta Jamin Kesehatan dan Perbaiki Rumah Warga yang Rusak
"Saya sudah minta teman-teman Citata untuk menginvestigasi ini, supaya dimintai investigasi mendalam," ujar Marullah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).
Ia menduga longsornya kawasan perumahan di Ciganjur berkaitan dengan klaster perumahan di sekitar aliran sungai di daerah tersebut.
Marullah mengatakan bahwa hari ini bekas longsor yang menyebabkan satu orang meninggal dunia terus dilakukan penanganan agar tidak terjadi longsor susulan.
"Sudah ditangani yang di Ciganjur, masih dalam tahap penanganan. Longsornya karena ada kaitannya dengan klaster bangunan di atas kali," tuturnya.
Adapun selain satu korban meninggal, Marullah juga mengatakan terdapat dua orang dinyatakan luka-luka akibat peristiwa longsor tersebut.
"Yang meninggal dan luka berat. Dua luka-luka (dan) sudah pulang ke rumah," kata Marullah.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir dan longsor terjadi di Jalan Damai 2, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan terjadi pada Sabtu (10/10/2020) malam.
Baca Juga: Banjir Longsor, Ratusan Warga Ciganjur Jakarta Selatan Mengungsi, Satu Orang Meninggal
Longsor terjadi karena hujan turun dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Jakarta Selatan pada Sabtu malam itu.
Longsor itu menutup aliran sungai dan menyebabkan ratusan permukiman di wilayah itu terendam banjir.
Ratusan warga Ciganjur Jakarta Selatan tersebut dibantu petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) mengevakuasi diri dari rumahnya yang terendam banjir setinggi kurang lebih 100 sentimeter.
"Jumlah bangunan kurang lebih 300 rumah, jumlah yang dievakuasi 100 orang," kata Lurah Cianjur, Hizfillah kepada awak media.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV