Din Syamsuddin Sebut Polisi Tak Profesional: Acara KAMI Dibubarkan, Konser Dangdut Dibiarkan
Agama | 30 September 2020, 14:39 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menanggapi sikap aparat kepolisian yang membubarkan acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9/2020).
Dia menyayangkan acara yang dihadiri mantan Palnglima TNI Gatot Nurmantyo itu disetop polisi.
Din lantas membandingkan sikap kepolisian terhadap acara KAMI yang berbanding terbalik dengan sikap lentur dalam pertunjukan dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal Wasmad Edi Susilo pada Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: Fakta KAMI Surabaya Dibubarkan, Gatot: Jangan Marah, Ini Polisi Bawahan yang Disuruh Atasannya
"Sikap Polri tidak tampil (seperti diberitakan media massa) terhadap kerumunan-kerumunan, antara lain pertunjukan dangdut di Tegal, kegiatan Pilkada di beberapa tempat, dan kerumunan aksi yang menolak KAMI itu sendiri," ujar Din, Rabu (30/9/2020), sebagaimana dikutip dari kepada Kompas.com.
Dalam peristiwa di Surabaya, lanjut Din, aparat kepolisian merangsek masuk ke dalam ruangan dan membubarkan acara KAMI. Padahal, dalam kegiatan itu, KAMI telah menerapkan protokol kesehatan.
Sebaliknya, personel kepolisian justru membiarkan kelompok massa penolak acara KAMI berkerumun dan telah melanggar protokol kesehatan.
Dari rentetan peristiwa tersebut, Din menyebut bahwa Polri tampak tak mempunyai upaya untuk melindungi acara KAMI terhadap gangguan yang dilakukan oleh massa penolak.
"Aparat penegak hukum/Polri belum bertindak secara profesional dan berkeadilan. Tentu kita semua mendukung alasan penegakan protokol kesehatan, namun hal itu harus ditegakkan secara adil dan menyeluruh," tegas dia.
Pihaknya berharap Polri dapat kembali menjalankan fungsinya sebagai pelindung masyarakat.
"KAMI mendamba Polri dapat berfungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," terang Din.
Baca Juga: Mabes Polri Sebut Acara KAMI Surabaya Dibubarkan karena Tak Ada Izin Satgas Covid-19
Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan
Sebelumnya diberitakan, kepolisian membubarkan acara KAMI Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9/2020).
Pembubaran itu terjadi di rumah Jabal Nur, di Jalan Jambangan, Surabaya, setelah lokasi penyelenggaraan pertama yang terletak di Gedung Juang 45 diblokade massa.
Pembubaran tersebut terjadi ketika Presidium KAMI yang juga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sedang berpidato di atas podium.
Di lokasi kedua itu, massa juga mengepung di depan rumah yang menjadi tempat silaturahmi KAMI Jawa Timur tersebut.
Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setyawan Kuncoro mengatakan, acara silaturahmi KAMI yang dihadiri Gatot tak memiliki izin.
"Acara KAMI di Gedung Juang 45 tidak memiliki izin. Penyelenggara harusnya juga mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19," kata Wisnu di lokasi, Senin.
Baca Juga: Ini Sosok Polisi yang Menghentikan Pidato Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Acara KAMI
Pidato Gatot Disetop
Sementara pada video yang beredar tampak anggota polisi dari Polda Jawa Timur yakni Wakil Direktur Intel AKBP Iwan Surya Ananta menyetop Presidium KAMI Gatot Nurmantyo saat berpidato memberikan sambutan di acara tersebut.
Tanpa diduga, Iwan naik ke podium tepat saat Gatot sedang akan berpidato. Saat di atas podium, Iwan segera memberi pengumuman kepada massa KAMI kalau di luar gedung sedang ada demo.
Menanggapi naiknya seorang polisi ke podium, Gatot Nurmantyo bereaksi. Dia menegaskan bahwa gerakan KAMI adalah organisasi yang konstitusional.
"KAMI adalah organisasi yang konstitusional," kata Gatot menutup sambutannya pada Senin (28/9/2020).
Selanjutnya, Gatot akhirnya memilih kooperatif dan tak mendebat. Ia pun langsung menyudahi pidatonya saat itu juga.
"Kalau kita diminta bubar oleh polisi, maka kita junjung tinggi dan ikuti apa yang telah diminta pak polisi," ujarnya.
Gatot Nurmantyo kemudian keluar dari Gedung Jabal Nur dan dikawal sejumlah orang. Dia akhirnya meninggalkan lokasi gedung pertemuan tersebut.
"Saya bilang kepada semua hadirin aparatur ini yang melaksanakan tugas, dia aparat kepolisian. Jangan marah kepada bapak aparat ini, karena dia adalah bawahan yang disuruh pasti atasannya," kata Gatot.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding Ada Massa Bayaran Untuk Bubarkan KAMI di Surabaya
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV