> >

DPR Minta Menkes Terawan Berada di Barisan Terdepan dalam Tes Masif Covid-19

Update corona | 29 September 2020, 20:07 WIB
Menkes saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Rabu 5/8/2020. (Sumber: Foto: Humas/Jay - Web Setkab)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay, ikut menanggapi terkait Menteri Kesehatan yang saat ini dicari oleh publik.

Saleh Daulay meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berada di "barisan terdepan" untuk melakukan pelacakan dan tes Covid-19 masif di seluruh Indonesia.

Menurutnya, peningkatan kapasitas tes menjadi kunci penting dalam menekan laju penularan Covid-19.

Baca Juga: Pengamat: Kita Tak Bisa Harapkan Kehadiran Menkes Terawan, Langsung ke Bos-nya Saja

"Saya mendorong Menkes berdiri di barisan terdepan dalam rangka melakukan tracking dan testing, yaitu melakukan swab test yang cukup banyak di daerah-daerah," kata Saleh, Selasa (29/9/2020), yang dilansir dari kompas.com.

Saleh menyebut bahwa Terawan perlu memfokuskan alokasi anggaran untuk pelacakan dan tes Covid-19. Pasalnya, pelacakan dan tes ini sudah semestinya melibatkan semua warga tanpa kecuali.

Apalagi, tidak semua warga mampu melakukan tes Covid-19 secara mandiri.

"Saya minta anggaran Kemenkes bisa dialokasikan untuk itu. Karena banyak masyarakat yang saya yakin tidak mampu untuk melakukan swab sendiri. Sementara untuk tracing itu semua orang harus terlibat, tidak hanya yang kaya saja karena Covid-19 bisa menular siapa saja," ujar Saleh.

"Karena itu harus diinisasi Menkes Terawan agar peta penanganan Covid-19 menjadi jelas," tegasnya.

Selain itu, Saleh meminta Terawan meningkatkan koordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya, seperti Kemendagri serta Polri-TNI dalam penegakan protokol Covid-19.

Baca Juga: Update 29 September 2020: Tambah 4.002, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 282.724

Kemudian, ia mendesak Kemenkes segera memenuhi kebutuhan alat kesehatan dan obat-obatan di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19.

Berdasarkan laporan yang diterima Saleh, ada beberapa rumah sakit yang akhirnya tutup karena kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk dokter dan tenaga medis sehingga tidak dapat melayani pasien.

"Menurut laporan, ada rumah sakit yang belum memenuhi kebutuhannya. Saya lihat Menkes serius, tapi anggarannya. Kami mendesak agar Menkes segera memenuhi itu supaya bisa menangani pasien Covid-19," ujarnya.

Selanjutnya, kata Saleh, sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan Covid-19 perlu jadi perhatian.

Ia menuturkan, di masa pandemi Covid-19 ini pemerintah harus memastikan ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk menangani pasien Covid-19.

"Ada RS yang dokter spesialisnya tidak cukup. Itu sebelum Covid-19 kejadiannya sudah ada, tapi di masa Covid-19 ini tentu sangat diperhatikan. Akibatnya, setiap ada penyakit yang tidak ada dokter spesialisnya merujuk ke rumah sakit di atasnya sehingga jadi penuh," tutur Saleh.

Baca Juga: Menkes Terawan Trending di Jagat Twitter

Kendati demikian, Saleh tidak ingin terlampau jauh memberikan penilaian terhadap kinerja Terawan.

Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo adalah yang paling tepat untuk menilai para menterinya.

Hanya saja, kata Saleh, sejauh ini kerja Terawan dalam penanganan Covid-19 berprogres cukup baik.

"Yang bisa menilai langsung sebetulnya presiden. Tapi sejauh ini menurut saya apa yg dilaporkan ke Komisi IX masih on the track apa yang menjadi kewenangan Menkes," katanya.  

#MenkesTerawan #Terawan #Corona

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU