Ditunjuk Jadi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo Minta Setnov Robek-robek Surat dari Jokowi
Politik | 25 September 2020, 21:35 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Gatot Nurmantyo menceritakan secara blak-blakan detik-detik penunjukannya sebagai calon tunggal Panglima TNI pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Gatot mengatakan, pada suatu sore dirinya sedang berada Denmark ketika Ketua DPR RI kala itu Setya Novanto atau biasa disapa Setnov menghubunginya.
Melalui sambungan telepon, kata Gatot, Setnov memberi bocoran bahwa Presiden Jokowi telah berkirim surat kepada DPR.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Apabila RUU HIP Diketok akan Terjadi Pertumpahan Darah
Isi surat tersebut, Presiden Jokowi mengajukan nama Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal Panglima TNI.
"Dia bilang begini 'Pak Gatot, saya dapat surat dari presiden, singkatnya presiden mengajukan Jenderal TNI Gatot KSAD sebagai calon tunggal Panglima TNI’," kata Gatot mengikuti ucapan Setnov dalam wawancara bersama tvOne yang dikutip Jumat (25/9/2020).
Setelah membacakan surat rekomendasi dari Jokowi, kata Gatot, Setnov kemudian bertanya kepada dirinya terkait tindak lanjut dari surat Jokowi tersebut.
"Kemudian beliau tanya, ‘surat ini harus saya apakan?’" ujar Gatot.
Baca Juga: TOP 3 NEWS: Pergantian Gatot Nurmantyo, Nonton Film G-30S PKI, Kebakaran Cempaka Putih
Gatot pun kemudian memberikan dua pilihan kepada Setnov. Pertama, tanpa diduga Gatot menyarankan kepada Setnov untuk merobek surat dari Jokowi tersebut.
Tak hanya dirobek, kata Gatot, dirinya juga menyampaikan untuk membuang surat tersebut ke tong sampah setelah dirobek. Kedua, Gatot menyerahkan kepada Setnov untuk diapakan surat tersebut.
"Saya jawab, ‘ada dua Pak Ketua. Satu, sobek-sobek, masukkan tong sampah. Kedua, terserah Pak Ketua," kata Gatot.
Gatot mengaku menjawab demikian karena dirinya tidak berkeinginan untuk mendapatkan posisi tertinggi sebagai Panglima TNI.
Baca Juga: Eks Wakil Ketua Komisi I: Pergantian Gatot Nurmantyo Tidak Ada Hubungan dengan Nonton Film G30S/PKI
"Karena memang saya tidak berkeinginan posisi seperti itu (Panglima TNI)'," ucap Gatot.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan, setelah percakapannya dengan Setnov, dirinya sempat bertanya langsung ke Presiden Jokowi ihwal penunjukannya sebagai Panglima TNI.
Gatot menuturkan dirinya bertanya demikian karena mengetahui jika Jokowi tidak pegang DPR, kepolisian, kejaksaan, bahkan TNI apalagi KSAD.
"Karena kita sama-sama tahu, begitu beliau jadi presiden karena didukung oleh rakyat. Sementara di DPR tidak punya partai," kata Gatot.
Baca Juga: Istana Jawab Gatot Nurmantyo Soal Kaitan Pergantian Panglima TNI dan Film G30S/PKI
"Saya diangkat, kemudian kapan saya harus turun itu tergantung presiden, jadi tidak ada ketentuannya. Saya diangkat hari ini, besok diberhentikan presiden itu boleh, sebelum pensiun juga boleh."
Pernyataan tersebut sekaligus menganulir soal klaim Gatot sebelumnya yang dicopot Presiden Jokowi karena memerintahkan menonton film G30S/PKI.
Saat itu, Gatot mengaku memerintahkan jajaran TNI untuk menonton film G30S/PKI pada saat menjadi panglima TNI.
Perintah tersebut dia keluarkan karena melihat adanya tanda-tanda kebangkitan PKI gaya baru.
Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Jokowi karena Perintahkan Tonton Film G30S/PKI
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV