Arteria Dahlan Adu Mulut dengan Ahmad Sahroni, Berawal dari Omongan Kedekatan PDIP dan Polri
Politik | 15 September 2020, 11:10 WIBAhmad Sahroni yang bertindak sebagai pimpinan rapat tak terima dengan pernyataan Arteria Dahlan tersebut karena dianggap melenceng dari pembahasan anggaran.
Itu sebabnya Sahroni menginterupsi Arteria Dahlan berkali-kali. Ahmad Sahroni memperingatkan Arteria Dahlan bahwa rapat ini digelar sebagai fungsi pengawasan DPR terhadap usulan anggaran Polri.
"Pak Arteria, ini fungsi pengawasan jangan melibatkan di luar fungsi pengawasan," ujar Sahroni.
"Kaitannya kan dengan anggaran," jawab Arteria.
Selanjutnya, Sahroni memilih menyudahi kesempatan Arteria dalam memberi tanggapan. Ia kemudian memberikan kesempatan kepada anggota DPR lainnya.
Baca Juga: PPMM Laporkan Puan Maharani, Bareskrim Tolak Laporan
Namun, ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi yang boleh membahas selain anggaran Polri.
Tak hanya itu, Ahmad Sahroni juga menyindir soal kedekatan PDIP dengan polisi. Ia mengatakan agar tidak mencampuri urusan anggaran dengan kedekatan pimpinan parpol.
"Jangan sampai (permintaan) anggaran ini karena terkait hubungan parpol dengan pimpinannya," ujar Ahmad Sahroni.
Arteria pun tak tinggal diam. Ia menjawab pernyataan Ahmad Sahroni itu. Menurutnya, yang dibicarakannya dari tadi merupakan soal angka dan mengkritisi usulan anggaran Polri.
Baca Juga: Puan Maharani Dikecam, Pangi Syarwi Chaniago: Yang Punya Pancasila Bukan Soekarno Saja
Bahkan, Arteria Dahlan menuduh Sahroni telah berprasangka buruk terhadapnya. Arteria pun mengaku tak nyman dipimpin Ahmad Sahroni saat rapat.
"Saya (bicara) angka-angka semua. Jadi, kalau begini saya juga enggak nyaman dipimpin sama ketua," kata Arteria.
Menanggapi itu, Ahmad Sahroni menjawab kalau dirinya berhak menegur atau menginterupsi Arteria karena dianggap berbicara di luar konteks saat rapat mebahas anggaran Polri.
"Sebagai pimpinan saya berhak menyampaikan kepada saudara Arteria, bahwa ini pengawasan anggaran, bukan pengawasan pada saat rapat kerja," kata Ahmad Sahroni.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV