Viral Lampu Kamar Wisma Atlet Nyala Semua, Pengelola: Bukan Penuh, Kalau Gelap Kesannya Mengerikan
Update corona | 10 September 2020, 21:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengelola Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat mengklarifikasi viralnya foto di media sosial yang menunjukkan semua lampu gedung wisma atlet menyala.
Koordinator RSD Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Stefanus Dony memastikan nyalanya lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi penuh oleh pasien Covid-19.
“Ya memang nyala malam itu. Kita nyalakan untuk memberi suasana terang, ini kan rumah sakit, kalau gelap kan orang kesannya mengerikan. Ini memberi rasa tenang kepada mereka (pasien), tujuannya untuk itu,” ujar Stefanus Kamis (10/9/2020).
Baca Juga: Alasan Satgas Covid Tambah 2 Tower Wisma Atlet
Dony menegaskan hingga saat ini daya tampung Rumah Sakit Wisma Atlet untuk pasien Covid-19 masih memadai.
“Bukan berarti penuh, jadi memang nyala hanya sekitar 60% yang saya sampaikan tadi 60% yang dihuni,” terang dia.
Menurutnya, seluruh lampu di tower Wisma Atlet dinyalakan sebagai langkah perawatan sistem kelistrikan gedung dan bukti kesiapan Wisma Atlet.
“Tower 5 kita lagi instalasi, jadi kita harus coba seberapa kekuatan listrik itu untuk nyala semua, jadi kalau pasien penuh kita sudah tidak khawatir lagi memang kuat untuk daya listrik itu sendiri,” ucap Stefanus.
Selain itu Rumah Sakit Wisma Atlet juga akan mengoperasikan Tower 5 sebagai kamar isolasi mandiri tambahan.
Khusus untuk pasien tanpa gejala, Tower 5 dapat menampung sebanyak 2.400 orang. Saat ini RSD Wisma Atlet merawat sebanyak 1.635 pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Hari Ini Tower 5 Wisma Atlet Dibuka Untuk Pasien OTG, Kapasitas 2.400 Pasien
“Kapasitas Tower 4 dan 5 ini memang hampir 4.000-an dan hampir sama karena 32 lantai paling dikurangin nurse station dan kamar beberapa rusak itu yang perlu dibetulin,” ungkapnya.
Pengelola rumah sakit mencatat hampir 60 persen pasien yang dirawat merupakan orang tanpa gejala.
“Pasien tanpa gejala hampir 60 persen. Rencana dari pimpinan juga nanti mungkin akan kita alihkan ke non gejala biar nanti terpisah. Nanti untuk Tower 5 ini kan dari Puskesmas rujukan dari Jabodetabek, jadi tentu saja bukan dari Jakarta tetapi juga dari sekitarnya itu kita terima semuanya,” tutup Stefanus.
Penulis : Idham-Saputra
Sumber : Kompas TV