> >

Penyerangan Polsek Ciracas, Mantan Wakil KSAD: Tidak Fair Kalau Hanya TNI yang Disalahkan

Peristiwa | 2 September 2020, 11:53 WIB
Markas Polsek Ciracas pasca penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri angkat bicara terkait insiden penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada 29 Agustus 2020.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Purnawirawan TNI AD itu, ada kejanggalan dalam kasus tersebut. Sebab, belum terungkap hubungan antara insiden kecelakaan yang menimpa Prada MI dengan penyerangan Polsek Ciracas.

"Kalau melihat kasus ini, menurut Pangdam Jaya, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan menginformasikan ke teman-temannya telah dikeroyok preman. Bukan oleh polisi, ya," kata Kiki dalam kanal Hersubeno yang diakses pada Rabu (2/9/2020).

Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa: Kami akan Kejar Sampai Kemanapun, Apapun Satuannya

Dia menegaskan, timbul tanda tanya besar apa persoalan yang melatari hubungan antara Prada MI yang mengalami kecelakaan tunggal namun mengaku dikeroyok preman dengan penyerangan Polsek Ciracas.

Menurut dia, antara kejadian yang dialami Prada MI dengan penyerangan Polsek Ciracas ada hubungannya. Namun, hal tersebut belum terungkap.

Itu sebabnya, Kiki menambahkan, hal tersebut perlu diwaspadai oleh semua kelompok masyarakat, termasuk pimpinan TNI.

Kiki menilai, banyak pihak menyalahkan TNI terkait kasus penyerangan Polsek Ciracas. Memang, ia akui penyerbuan itu tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Perintahkan Usut Motif Penyerangan Polsek Ciracas

Namun, ia mengimbau kepada semua pihak untuk melihat masalah ini secara lebih luas. Menurut dia, tidak fair apabila hanya TNI saja yang disalahkan.

"Tidak fair kalau hanya TNI yang disalahkan. Makanya harus diungkap kasus ini," kata Kiki.

"Kalau ada hubungannya dengan preman, premanisme harus ditertibkan dong, bukan hanya TNI."

Namun sebelum ke arah sana, Kiki meminta kasus ini harus terbuka terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, ini merupakan tanda tanya besar, namun sampai sekarang belum ada jawabannya.

Baca Juga: Pangdam Jaya: Jika Ada Anggota TNI Terlibat Penyerangan Polsek Ciracas Bawa ke Pomdam untuk Diproses

Lebih lanjut, Kiki juga menanggapi pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa yang mengatakan bahwa bukan hanya TNI AD yang melakukan penyerbuan ke Polsek Ciracas.

Tetapi ada tiga angkatan termasuk TNI Angkatan Laut dan TNI Angkata Udara juga disebut ikut dalam penyerbuan.

"Saya mendapatkan informasi mereka (para prajurit) berkumpul itu dengan menggunakan gadget. Berarti ada grup itu," ujarnya.

"Memang boleh saja mereka punya grup, tetapi semestinya grup itu harus dalam pembinaan. Jangan dibiarkan berkembang sendiri."

Baca Juga: Kasus Polsek Ciracas Diserang, Lemhannas: Perbaikan Harus Dimulai dari Level Pimpinan

Kalau dibiarkan, kata dia, kelompok-kelompok prajurit TNI ini bisa dimanfaatkan oleh pihak lain yang mempunyai agenda kepentingan.

Kiki sependapat dengan mantan Kepala BAIS TNI Soleman Ponto yang mengatakan ada indikasi untuk mengadu-domba antara TNI dengan Polri.

"Ini harus jadi perhatian pimpinan TNI khususnya AD, karena mereka dikumpulkan dalam waktu singkat dengan anggota tiga angkatan," ujarnya.

"Berarti grup itu bukan hanya milik satu angkatan, tetapi tiga angkatan sekaligus (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara)."

Baca Juga: Penyerangan TNI di Mapolsek Ciracas: Hoaks Berujung Vandalisme

Selain menindaklanjuti insiden penyerangan dengan menghukum para pelaku, menurut Kiki, harus diungkap juga penyebab penyerangan tersebut. Ia khawatir jika tak diungkap akan terulang lagi.

"Kasus ini jangan berhenti di penindakan. Harus dicari apa penyebab di balik itu agar tidak terulang lagi," kata Kiki.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU