> >

Disindir Megawati, KAMI Bantah Ingin Jadi Presiden: Itu Politik Rendah...

Politik | 27 Agustus 2020, 09:17 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Sumber: KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS IMAGES)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapat komentar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Megawati menilai bahwa kehadiran KAMI yang digagas Din Syamsudin Cs itu mengesankan banyak orang yang ingin menjadi presiden.

Baca Juga: Ini Saran Megawati untuk Penggagas KAMI

Menurutnya, dari pada membentuk organisasi, lebih baik membentuk atau mencari partai jika ingin mencalonkan diri sebagai presiden.

Sebab, dalam aturan ketatanegaraan dan pemerintahan di Indonesia, seseorang harus mencari partai, dukungan, dan usungan agar bisa maju di pilkada dan pemilu presiden.

“Saya mikir lah daripada bikin seperti begitu, kenapa enggak dari dulu cari partai,” ujar Megawati saat pembukaan program Sekolah Partai angkatan ke-2 secara virtual, Rabu (26/8/2020).

Lebih lanjut, Megawati mengakui ada jalur independen. Namun jalur perseorangan ini hanya bisa dalam pilkada.

Baca Juga: Soal KAMI, Megawati: Banyak yang Mau Jadi Presiden

Untuk pilpres, Undang-Undang Pemilu menyatakan bakal calon presiden harus mendapat tiket dari partai politik.

Menurut Megawati, calon independen yang maju di pilkada harus membangun hubungan politik dengan partai yang ada di DPRD.

Sebab, pemenang pemilu dari jalur independen tersebut tidak memiliki keterwakilan partai di parelemen.

“Berarti si kepala daerah nantinya takkan memiliki fraksi yang akan membela kebijakannya di parlemen setempat," ujar Megawati.

Baca Juga: Jawaban KAMI Soal Usul Megawati Cari Partai Politik

Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (20/8/2020). Hadir sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Said Didu. (Sumber: Kompas.com)

Respons KAMI

Sementara itu, KAMI mengapresiasi usulan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar tokoh yang bergabung di KAMI mencari partai politik.

Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani menjelaskan bahwa pendirian KAMI bukan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Ahmad Yani menyatakan KAMI tidak bertujuan untuk Pilpres 2024, terlebih tahapan menuju Pilpres 2024 masih jauh.

Deklarasi KAMI murni sebagai gerakan moral serta mengingatkan pemerintah mengenai sejumlah masalah yang tercantum dalam delapan tuntutan KAMI.

"Nggak, nggak ada (ingin jadi presiden), kalau presiden itu adalah masih politik rendah. Politik jabatan, politik kekuasaan, kalau kita politik moral," ujar Yani saat dihubungi wartawan, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Pro Kontra Deklarasi "KAMI" dan "KITA", Refly: KAMI Jadi Penyeimbang Kebijakan Pemerintah

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, para tokoh yang tergabung dalam KAMI bukan berasal dari politisi saja.

Tokoh lintas agama, lintas profesi, dan budaya juga ikut bergabung dalam gerakan moral KAMI. 

Hal ini menandakan KAMI tidak memiliki kepentingan dalam Pilpres 2024, termasuk membentuk atau mencari partai politik.

Kepentingan KAMI adalah sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan bangsa.

"Kita yang gabung di sini berbagai macam komponen, kelompok, lintas agama, lintas profesi, berkomitmen betul dalam rangka menyalamatkan bangsa," ujar Ahmad. 

Baca Juga: Deklarasikan "KITA", Maman Imanulhaq: Ini Bukan Reaksi dari Deklarasi "KAMI"

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU