Presiden Jokowi: Takut Korupsi Bukan Hanya karena Penjara, tapi Dosa Masuk Neraka
Hukum | 26 Agustus 2020, 13:16 WIB"Masyarakat harus tahu apa itu korupsi. Kita semua harus tahu apa itu gratifikasi. Masyarakat harus jadi bagian mencegah korupsi. Anti korupsi, kepantasan, kepatutan, harus menjadi budaya," kata dia.
Baca Juga: Rocky Gerung: Luhut Masalah Utama di Kabinet Jokowi, Tapi Kenapa Tak Bisa Digoyah?
Diketahui, Jokowi menyoroti tiga agenda penting dalam pencegahan korupsi. Yakni, soal regulasi yang tumpang tindih, reformasi birokrasi, hingga gerakan antikorupsi di masyarakat.
Ia meminta agar regulasi yang tumpang tindih itu dapat disederhanakan. Jokowi juga meminta penyederhanaan birokrasi untuk menghindari prosedur berbelit-belit.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta aparat penegak hukum tidak menakut-nakuti pejabat eksekutif dengan peraturan hukum.
Terlebih, kata Jokowi, banyak aturan hukum yang belum sinkron di Indonesia.
"Saya sampaikan berkali-kali. Jangan pernah memanfaatkan hukum yang belum sinkron ini untuk menakuti eksekutif. Untuk menakuti pengusaha dan masyarakat," kata Jokowi saat membuka Aksi Nasional Pencegahan Korupsi secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020).
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Komisi Kejaksaan Terkait Kondisi Berkas Korupsi di Gedung Kejagung
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV