PR Megawati untuk Calon Kepala Daerah, Apa Itu Hongitochten?
Politik | 21 Agustus 2020, 16:51 WIBPemusnahan itu merupakan perjanjian pemerintah VOC dengan penguasa setempat. Sehingga rakyat setempat tidak memiliki perkebunan rempah-rempah selain yang dimiliki atau diizinkan oleh pemerintah VOC. Begitu pula dengan jual beli rempah-rempah.
Kebijakan itu membuat rakyat Maluku yang semula makmur menjadi melarat. Rakyat yang tidak mau menuruti kebijakan itu akan dihukum dan dimigrasikan ke luar daerah untuk dijadikan pekerja rodi di perkebunan-perkebunan milik Belanda.
Baca Juga: PDIP Resmi Calonkan Mantu Jokowi Bobby Nasution di Pilkada Medan 2020, Puan: Selamat Bergabung
Sekolah Partai secara Virtual
PDI Perjuangan menggelar sekolah partai untuk mempersiapkan para bakal calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada 2020. Sebanyak 129 bakal calon kepala daerah dan wakilnya mengikuti sekolah partai Angkatan I secara virtual.
"Sekolah Partai ini sangat penting, terlebih tantangan kampanye yang dihadapi calon di tengah pandemi," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas.com.
Hasto juga mengatakan, peserta sekolah partai diikuti oleh berbagai tingkatan pendidikan. Bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerahnya ada yang menamatkan pendidikan S3, S2, S1, D3 hingga SMA.
Menurut catatan Megawati, sekolah partai kali ini diikuti oleh bakal calon yang memiliki pendidikan yang lebih baik. Yakni 7 peserta berpendidikan S3, 44 peserta berpendidikan S2.
Kemudian, 62 peserta berpendidikan S1, 6 peserta berpendidikan D3, dan 9 peserta berpendidikan SMA.
"Ini sebuah kemajuan luar biasa dari PDI Perjuangan," ucapnya.
Karena, lanjut Mega, ketika masih partai masih bernama Partai Demokrasi Indonesia, bakal calon pemimpin daerah datang dari rakyat yang sisi pengetahuannya masih sangat rendah.
"Tetapi mereka yang berkeinginan untuk memimpin rakyat, banyak juga yang berhasil," ujarnya.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV