> >

Puan Maharani: Parlemen Harus Terus Berinovasi Bantu Atasi Dampak Pandemi

Politik | 20 Agustus 2020, 23:37 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. Parlemen Harus Terus Berinovasi Bantu Atasi Dampak Pandemi (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Parlemen harus melakukan terobosan agar bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Pernyataan tersebut dikatakan Ketua DPR RI Puan Maharani saat berpidato dengan bahasa Inggris di acara Inter-Parliamentary Union 5th World Conference of Speakers of Parliament yang berlangsung secara virtual, Kamis (20/8/2020). 

Menurut dia, di tengah kekhawatiran rakyat dan beban ekonomi yang bertambah, parlemen harus terus bekerja untuk rakyat.

"Anggota parlemen harus makin cepat menghasilkan undang-undang yang dapat membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19, juga harus tetap dapat menangkap aspirasi rakyat," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Terkait Obat Covid-19 Indonesia, DPR: 40.000 Pasien Corona di RS Bisa Diuji Coba

Puan mengungkapkan, pada saat seperti ini, masyarakat justru ingin merasa lebih dekat dengan parlemen untuk menyampaikan aspirasinya.

Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan dalam cara kerja parlemen di tengah pandemi Covid-19.

Anggota parlemen, lanjut Puan, sudah menggunakan cara-cara baru di dalam kenormalan baru untuk memastikan tugas DPR dapat terus berjalan dengan lancar dan produktif. Termasuk menggunakan kombinasi metode virtual dan tatap muka dalam pelaksanaan rapat.

"Kami juga telah mengembangkan sistem informasi legislasi di website DPR yang dapat dengan mudah digunakan oleh siapa pun yang mengaksesnya. DPR juga hadir di media sosial dalam bentuk saluran layanan pengaduan mobile dan online agar rakyat dapat lebih mudah menyampaikan aspirasinya," terang politikus partai PDI Perjuangan itu. 

Kendati demikian, Puan menyebut bahwa DPR akan terus melakukan inovasi dan terobosan demi memberi dampak positif bagi masyarakat. 

"Badan Legislasi DPR juga telah menggunakan mekanisme partisipasi publik online dalam pembahasan RUU yang menjadi usulan DPR. Para pakar, akademisi, think-tank, dan organisasi masyarakat bisa mengambil bagian dalam proses ini," katanya. 

"Kami di Indonesia yakin bahwa masih banyak lagi cara-cara baru yang diterapkan untuk menjembatani kesenjangan antara parlemen dengan rakyat," sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Baca Juga: Erick Thohir dan Retno Marsudi Terbang ke China Bahas Corona hingga Pesan 40 Juta Vaksin

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU