> >

Adian Napitupulu Sebut KAMI Gerakan Politik, Bisa Menjelma Menjadi Parpol

Politik | 19 Agustus 2020, 16:32 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu ketika ditemui di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). (Sumber: (KOMPAS.com/Devina Halim))

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu, angkat bicara soal pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (18/08/2020).

Dalam deklarasi tersebut dihadiri tiga presidium KAMI yakni Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, Profesor Rochmat Wahab, dan Din Syamsuddin.

Presidium KAMI, Din Syamsuddin, menegaskan koalisi ini merupakan gerakan moral.

Baca Juga: Deklarasi KAMI, Antara Gerakan Moral dan Manuver Politik

Tapi, Adian Napitupulu yang juga politikus PDI Perjuangan atau PDIP menyebut KAMI merupakan gerakan politik, bukan gerakan moral.

Adian menyebut demikian karena struktur organisasi yang ada pada KAMI lebih tepat disebut gerakan politik.

Sebab, dalam organisasi tersebut anggota tidak memiliki kewenangan berbicara atas nama organisasi.

"Sudah dijelaskan dalam jatidiri poin kelima tidak boleh seorang pun berbicara ketika tidak berbicara atas nama KAMI ketika tidak melalui Dewan Deklalator," kata Adian saat diwawancara dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Politikus Partai Pemerintah Tanggapi Deklarasi KAMI

Adian menjelaskan, organisasi KAMI pada praktiknya sudah membelenggu para anggotanya sendiri kalau sifatnya demikian.

"Mereka bergabung dalam organisasi tapi pernyataannya pernyataan pribadi nantinya," ujar Adian.

"Ini mengganggu kerja mereka, diatur koridornya. Selama dalam koridor itu harusnya bisa berbicara atas nama KAMI."

Menurut Adian, mekanisme bersuara di KAMI terlalu rumit karena ada Dewan Deklalator dan Presidium.

"Artinya, Presidium bisa mempresentasikan wilayah. Jangan sampai Presiduim hanya mempresentasikan dirinya saja dan pernyataannya," ucapnya.

Baca Juga: [TOP 3 NEWS] Jaksa Penuntut Kasus Novel Positif Covid-19, Deklarasi KAMI, Demo Pembebasan Jerinx

Aktivis 1998 ini menilai organisasi KAMI rentan persoalan internal dan tidak bisa bergerak cepat.

Ia juga menganggap organisasi KAMI akan menjadi gerakan politik jika mekanismenya seperti ini.

"Kalau gerakan moral dia akan terbuka terhadap ide dan kritik," kata Adian.

"Kalau tergantung pada mekanisme Dewan Deklalator sebagai pagarnya ini akan menjadi gerakan politik. Karena ada patronnya."

Adian menambahkan, gerakan KAMI kurang relevan jika dikatakan sebagai gerakan moral. Menurutnya sistem yang diterapkan KAMI lebih mengacu ke gerakan politik.

Baca Juga: Melihat Deklarasi Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

"Ketika dipagari sedemikian rupa untuk mencegah nilai moralnya di dalam ini serta merta menuju gerakan politik," kata Adian.

"Kalau mau ke gerakan politik, pemilu masih jauh. Apakah mau menjelma sebagai partai politik di kemudian hari, itu bisa saja sebuah kemungkinan."

Sebelumnya, Presidium KAMI, Din Syamsuddin menegaskan koalisi ini merupakan gerakan moral.

Gerakan moral yang dimaksudnya adalah bergerak berdasarkan nilai-nilai moral antara lain kebenaran, keadilan, kejujuran, dan kemaslahatan.

Tujuan dari gerakan tersebut, kata Din, adalah untuk berjuang menegakkan kebenaran, keadilan, dan menciptakan kesejahteraan sosial.

Baca Juga: Soal Deklarasi KAMI, Ini Tanggapan PDIP

"Saya ingin tegaskan sesuai jati diri KAMI yang dibacakan dan mohon dipahami oleh segenap pendukung KAMI bahwa KAMI adalah gerakan moral seluruh rakyat Indonesia untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan, menciptakan kesejahteraan sosial," kata Din usai membaca deklarasi.

Din tidak menafikkan model gerakan moral yang dijalani KAMI bukanlah jalan yang tidak sepi dari politik.

Namun, ia menegaskan sekali lagi gerakan politik yang dijalani KAMI berbasis nilai-nilai moral.

"Sebagai gerakan moral mengandung arti kita bergerak berdasarkan nilai-nilai moral dan keberanan yang kita yakini, berdasarkan keadilan yang harus kita tegakkan. Menegakkan kejujuran, menegakkan kemaslahatan, itu namanya nilai-nilai moral," kata Din.

"KAMI sebagai gerakan moral bersama kita bergerak dan berjuang untuk itu. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, iya. Kita juga berpolitik tapi berpolitik moral. Tetapi politik berbasis nilai-nilai moral, maka mari bergabung."

Baca Juga: Ini 8 Tuntutan Deklarasi KAMI yang Diinisiasi Din Syamsudin

Ia pun menegaskan deklarasi tersebut bukanlah sebuah akhir dari gerakan tersebut.

Din juga meminta kepada setiap pihak pendukung KAMI untuk menunggu pesan komando dari para presidium KAMI.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU