> >

Densus 88 Tangkap Istri Ali Kalora di Poso

Peristiwa | 18 Agustus 2020, 18:43 WIB
Ilustrasi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Densus 88 menangkap istri pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, L alias Ummu Syifa (28).

L ditangkap di Jembatan Puna, Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah, pada Rabu 29 Juli 2020 lalu.

“Yang bersangkutan adalah istri DPO atas nama Ali Kalora, amir (pimpinan) MIT,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/8/2020).

Dikatakan Awi, L menyembunyikan informasi keberadaan anggota kelompok MIT yang dicari Densus 88. Peran L lainnya yakni bergabung dengan kelompok MIT selama 23 hari.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 4 Tersangka Teroris di Bekasi dan DKI

Pada hari yang sama, Rabu (29/7/2020), Densus 88 juga menangkap anggota kelompok MIT dengan inisial YS Kalora (21). 

YS ditangkap di Desa Tangkura, Poso, Sulawesi Tengah. Peran YS, mengantarkan calon anggota kelompok MIT hingga logistik untuk kelompok teroris tersebut. 

“Kedua, berencana mengantarkan uang sebesar Rp1.590.000 dan makanan atau kue kepada kelompok MIT,” tutur Awi.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 15 jo Pasal 7 dan Pasal 13 huruf C UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Antiterorisme) dengan ancaman pidana penjara paling lama seumur hidup.

Purnawirawan TNI Tewas Dibunuh MIT
Seorang purnawirawan TNI berinisial EL alias ES ditemukan tewas di Pegunungan Malahena, Desa Maholo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Jumat (14/08/2020).

Satgas Tinombala menemukan mayat Purnawirawan TNI tersebut di Pegunungan Malahena, Desa Maholo, Kabupaten Poso, Sulteng. ES diduga telah dibunuh oleh kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora.

Hal tersebut kemudian diperkuat oleh penjelasan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf. 

"Korban adalah purnawirawan TNI, dia ditemukan unit gabungan Satgas Tinombala yang melakukan penyisiran di daerah Napu, Poso," kata Farid, Sabtu (15/8/2020).

Korban ES diperkirakan meninggal dunia sejak Selasa, 11 Agustus 2020. Jasad korban ditemukan di tepi jurang, berjarak 6 meter dari jalan Trans Napu-Poso, di kawasan Pegunungan Malahena.

Selama ini, wilayah tersebut dikenal sebagai lokasi operasi Satgas Tinombala untuk memburu Ali Kalora.

Baca Juga: Kisah Eks Napi Terorisme dan Upaya Kembali ke NKRI

Setelah penemuan mayat purnawiran TNI tersebut, pihak aparat Sulawesi Tengah langsung melakukan penjagaan ketat.

Sebanyak 150 prajurit TNI AD pun telah tiba di bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (15/8/2020). Mereka berasal dari Brigade Infanteri Lintas Udara 18 Trisula Kostrad.

Kedatangan mereka terbagi dalam dua kloter. Kloter pertama sebanyak 41 personel TNI AD. Mereka menumpang pesawat komersil Lion Air yang tiba pukul 12.00 WITA.

Sedangkan kloter kedua sebanyak 109 personel datang menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara jenis Hercules A-1327. Mereka tiba sekitar pukul 14.00 WITA.

Mereka dalam waktu dekat akan diberangkatkan ke pegunungan Poso, Sulawesi Tengah. Di sana, mereka akan bergabung dengan Satgas Tinombala.

Seperti diketahui, sampai saat ini Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Pegunungan Malahena.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU