Kementerian Pertahanan Kaji Latihan Militer Masuk Sistem Kredit Kuliah
Politik | 16 Agustus 2020, 15:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah wacana Bela Negara dengan konsep Wajib Militer tidak lagi terdengar, kini Kementerian Pertahanan mengeluarkan konsep wacana baru Bela Negara.
Konsep baru Bela Negara ini diungkap oleh Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono dalam pernyataan tertulis, dikutip dari Kompas.com, Minggu (16/8/2020).
Sakti mengatakan, Program Bela Negara ini berupa pendidikan latihan militer yang masuk dalam sistem kredit perkuliahan.
Wacana ini sedang dalam penjajakan oleh Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Nanti, dalam satu semester, mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukan ke dalam SKS yang diambil. Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," ujar Sakti.
Baca Juga: Ini Momen Prabowo Bertemu Enzo di Akademi Militer Magelang
Langkah pemberian pendidikan Bela Negara berupa latihan militer ini, jelas Sakti, merupakan upaya pemerintah agar generasi milenial tak hanya kreatif dan inovatif. Tapi juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.
Kecintaan ini bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan alias Komcad. Sesuai dengan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Namun Sakti menegaskan, Komcad bukan program wajib militer. Namun hanya kesadaran dari masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang. Jika masyarakat ingin bergabung, akan difasilitasi dengan diberikan pelatihan selama beberapa bulan.
"Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," katanya.
Baca Juga: Ketika Luhut Pandjaitan Umpamakan Larangan Mudik Seperti Operasi Militer
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV