> >

5 Penyebab Flu Tak Kunjung Sembuh, Kurang Istirahat hingga Stres

Kesehatan | 25 Februari 2025, 01:30 WIB
5 Penyebab Flu Tak Kunjung Sembuh Kurang Istirahat hingga Stres
Ilustrasi virus penyebab flu. Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran kepada kepala dinas kesehatan hingga asosiasi klinik seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus HMPV dan Flu Burung. (Sumber: KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Flu atau influenza merupakan salah satu penyakit yang sering muncul saat musim hujan dan pancaroba tiba.

Cuaca yang dingin dan tidak menentu membuat daya tahan tubuh melemah. 

Ketika tubuh tidak dapat melawan virus penyebab flu, gejala seperti hidung tersumbat, demam, batuk, dan sakit kepala bisa bertahan lebih lama dari biasanya.

Hal ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Flu umumnya sembuh dalam 4 hingga 10 hari, tergantung daya tahan tubuh masing-masing orang.

Namun, adakalanya flu bertahan hingga berminggu-minggu.

Baca Juga: Punya Gejala Mirip, Ini Cara Membedakan Flu dan Pneumonia

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan flu tak kunjung sembuh, seperti infeksi virus yang lebih parah hingga kondisi medis tertentu.

Melansir laman Cleveland Clinic, berikut beberapa penyebab flu tidak kunjung sembuh:

1. Mengalami alergi

Salah satu penyebab flu tidak kunjung sembuh adalah alergi. Bagi sebagian orang, gejala flu dapat terpicu atau diperburuk oleh reaksi alergi terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan. 

Ketika tubuh bereaksi terhadap alergen, sistem kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia yang dapat memicu peradangan pada saluran pernapasan, memperparah gejala flu seperti hidung tersumbat, bersin, dan batuk.

Bahkan, alergi dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus, sehingga memperpanjang durasi sakit flu. 

2. Kurang minum air putih

Kurang minum air putih menjadi penyebab flu tidak kunjung sembuh selanjutnya.

Sebab, tubuh akan kehilangan cairan saat sakit flu karena memproduksi lendir dan kehilangan kelembapan alaminya.

Saat kita terinfeksi flu, tubuh berusaha untuk melawan virus dengan menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menangkap dan mengeluarkan patogen.

Proses ini dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. 

Selain itu, minum obat pilek juga akan mengurangi cairan tubuh lebih banyak serta membuat tenggorokan terasa sakit saat menelan.

Dehidrasi dapat memperlambat proses penyembuhan dan membuat tubuh semakin lelah, sehingga flu terasa lebih lama bertahan. 

3. Stres

Stres dapat berdampak negatif pada sistem imun tubuh sehingga tidak bisa bekerja dengan baik untuk melawan virus.

Selain itu, stres berkepanjangan dapat mengurangi kadar sel darah putih yang bertugas untuk melawan virus sehingga lebih rentan untuk mengalami selesma dan penyakit lainnya.

4. Kurang istirahat

Penyebab flu tidak kunjung sembuh selanjutnya adalah kurang istirahat.

Saat tubuh terinfeksi virus flu, sistem kekebalan tubuh membutuhkan waktu untuk melawan patogen dan memperbaiki sel-sel yang rusak. 

Jika Anda tidak memberi tubuh cukup waktu untuk beristirahat, proses penyembuhan bisa terhambat.

Kurang tidur atau terus beraktivitas saat flu membuat tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memulihkan energi dan memperkuat daya tahan tubuh. 

5. Bukan flu biasa

Flu termasuk penyakit self-limiting, artinya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ada pula ternyata kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan lanjutan. 

Pada kasus flu yang disertai demam, sesak dan justru semakin hari semakin memburuk, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter.

Gejala-gejala tersebut bisa menandakan adanya infeksi bakteri sekunder, seperti sinusitis atau pneumonia, yang memerlukan pengobatan lebih lanjut, termasuk antibiotik. 

Baca Juga: Alasan T-shirt Erigo Jadi Pilihan Fashion Influencer

Selain itu, flu yang tidak kunjung sembuh dan memperburuk kondisi kesehatan bisa menjadi tanda adanya gangguan lain, seperti masalah pada sistem kekebalan tubuh atau penyakit kronis yang perlu perhatian medis lebih mendalam.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU