> >

Psikolog Forensik: Utang dan Stres Finansial Bisa Sebabkan Bunuh Diri

Kesehatan | 17 Desember 2024, 14:05 WIB
Foto ilustrasi. Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani menyebutkan jika hutang dan stres finansial bisa menyebabkan keinginan untuk bunuh diri. (Sumber: Pixabay/1388843)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani menyebutkan hutang dan stres finansial bisa menyebabkan keinginan untuk bunuh diri. 

"Hutang dan stres finansial itu dapat memengaruhi kesehatan mental dengan cara yang kompleks," ujar Reni dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV pada (17/12/2024). 

"Tekanan finansial itu dapat meningkatkan perasaan putus asa, depresi, dan kesepian, yang semuanya itu dapat meningkatkan risiko bunuh diri," tambahnya. 

Ketika menghadapi masalah yang terkait dengan hutang, apalagi yang besar, beban kognitif pada diri seseorang akan meningkat. 

Pikiran jadi terfokus pada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya, muncul perasaan kewalahan yang mengakibatkan stres berkepanjangan dan perasaan putus asa.

Baca Juga: Tanda-Tanda Seseorang Berniat Bunuh Diri Menurut Ahli, Kenali dan Waspadai Sebelum Terlambat

Utang dan masalah finansial juga bisa menyebabkan stres sosial. 

"Hutang itu sering kali dianggap sebagai beban sosial yang memengaruhi citra diri, apalagi dalam budaya kita sering menilai keberhasilan individu itu berdasarkan status sosial," jelas Reni. 

Jadi, ketika seseorang punya masalah finansial atau hutang besar, ia dapat menganggap dirinya sendiri sebagai orang yang tidak berhasil atau tidak layak. 

Utang dan masalah finansial juga dapat mendorong perasaan malu, isolasi, serta penurunan harga diri pada seseorang. 

Maka, ketika seseorang terjebak dalam situasi itu, bukan mustahil seseorang dapat terdorong untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan. 

"Ini (stres dan putus asa) bisa mengurangi kapasitas berpikir secara rasional atau mencari solusi yang lebih sehat," kata Reni. 

Baca Juga: Waspada! 5 Tanda Ini Ternyata sebagai Gangguan Kesehatan Mental Kerap Tak Disadari

Maka dari itu, menurut Reni, penting bagi individu yang terjebak dalam siklus hutang atau kesulitan finansial untuk mencari dukungan emosional dan profesional yang tepat.

Selain itu, bagi masyarakat secara umum, Reni menganjurkan agar kita semua lebih peka dan mengenali tanda-tanda ketika seseorang berniat bunuh diri. 

Jika menemukannya, kita dapat mengulurkan tangan kepada mereka dan senantiasa membantu tanpa menyalahkan atau menyudutkan. 

"Penting diingat untuk kita semua bahwa perasaan yang mendalam seperti depresi atau keputusasaan sering kali dapat disembuhkan dengan dukungan yang tepat, bantuan dari orang lain, baik keluarga, teman maupun tenaga profesional," kata Reni. 

 

Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU