> >

Tidak Hanya Skizofrenia, Ini 7 Penyebab Halusinasi

Kesehatan | 12 Desember 2024, 03:05 WIB
Tahanan Palestina yang dibebaskan Muazzaz Abayat, 37 tahun, berpose di rumahnya di Betlehem, Tepi Barat, Rabu, 17 Juli 2024, beberapa hari setelah dibebaskan dari Penjara Naqab Israel. Pada malam hari, ia berhalusinasi dan berdiri di tengah rumah, dalam keadaan kaget atau mengingat siksaan dan rasa sakit yang dialaminya, kata sepupunya, Aya Abayat. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Halusinasi adalah gangguan persepsi di mana seseorang mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi kerap dikaitkan dengan gangguan mental serius seperti skizofrenia. 

Namun ternyata, halusinasi tidak hanya disebabkan oleh skizofrenia, tetapi juga dapat disebabkan oleh gangguan psikiatri dan neurologis lainnya. Penyebab halusinasi beragam, mencakup gangguan struktural otak, kondisi medis, penggunaan zat, dan faktor psikologis.

Melansir laman Healthline, berikut penyebab halusinasi.

Baca Juga: Polda dan Dinkes Kalsel Ungkap Kecubung Bukan Penyebab Halusinasi Pasien di RSJ Banjar

1. Skizofrenia  

Studi pada jurnal Schizophrenia Research (2016) menyebutkan sekitar 80 persen pasien skizofrenia pernah mengalami halusinasi jenis apa pun. Setidaknya, 68 persen pasien skizofrenia melaporkan pernah mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada.

Meski begitu, pasien skizofrenia juga bisa melihat, mencium bau, dan mengecap sesuatu yang tidak nyata.

2. Parkinson

Halusinasi visual atau melihat sesuatu yang tidak nyata adalah fenomena yang umum terjadi dalam kasus penyakit Parkinson. Kondisi ini setidaknya memengaruhi lebih dari 75 persen pasien penyakit ini.

Seiring dengan perkembangan penyakit Parkinson, halusinasi visual dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien serta orang atau keluarga yang merawatnya.

3. Penyakit Alzheimer dan Demensia

Satu lagi jenis penyakit yang sering menyebabkan halusinasi adalah penyakit Alzheimer dan demensia. Kedua penyakit ini menimbulkan perubahan dalam otak yang dapat membawa pasien pada halusinasi. 

Halusinasi mungkin akan sering terjadi bila penyakit bertambah parah.

4. Sindrom Charles Bonnet (CBS)

Penyebab halusinasi selanjutnya adalah Sindrom Charles Bonnet (CBS), suatu kondisi yang dialami oleh orang yang kehilangan sebagian atau seluruh penglihatannya. CBS membuat orang-orang yang mengalami degenerasi makula, glaukoma, atau katarak melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. 

Pengidap CBS awalnya tidak menyadari bahwa ini adalah halusinasi. Namun, pada akhirnya mereka akan mengetahui bahwa hal yang dilihatnya itu tidak nyata. 

5. Epilepsi

Selain penyakit mental, kondisi lain yang berpotensi menyebabkan halusinasi yaitu epilepsi. Khususnya kejang lobus temporal atau temporal lobe seizure.

Pasien epilepsi bisa melihat sesuatu yang tidak nyata maupun merasakan bau dan suara yang asing.

6. Tumor otak

Pasien tumor otak juga dapat mengalami halusinasi. Jika tumor menyerang area otak yang berkaitan dengan penglihatan, pasien bisa mengalami halusinasi visual. 

Sementara itu, penyakit tumor yang menyerang bagian otak lainnya mungkin dapat menyebabkan halusinasi penciuman dan pengecapan.

Baca Juga: Halusinasi dengan Tingkah Tak Biasa, Warga Banjarmasin Ramai-Ramai Mabuk Kecubung

7. Migrain

Migrain merupakan gangguan pada sistem saraf yang ditandai dengan serangan sakit kepala intens dan berulang. Halusinasi visual menjadi gejala umum dari migrain dengan aura.

Dalam hal ini, aura dapat diartikan sebagai peringatan sensorik tepat sebelum serangan terjadi. Pada umumnya, peringatan yang dialami pengidap migrain dengan aura muncul dalam bentuk kilatan cahaya atau titik-titik yang berwarna-warni pada objek di sekitar lapang pandang mata.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU