> >

6 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur yang Perlu Diwaspadai

Kesehatan | 16 November 2024, 14:15 WIB
Ilustrasi pembalut menstruasi. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap wanita memiliki siklus menstruasi atau haid yang berbeda-beda. Normalnya, siklus haid berkisar antara 21 hingga 35 hari dengan lama perdarahan 2 hingga 8 hari. 

Meski tampak sepele, siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi tanda masalah kesehatan. Ada banyak faktor yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, mulai dari kelelahan, stres, hingga penyakit yang berbahaya.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut penyebab siklus menstruasi tidak teratur yang perlu diwaspadai.

1. Stres

Salah satu penyebab siklus menstruasi tidak teratur adalah stres. Stres dapat mengganggu bagian otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi. 

Baca Juga: 7 Makanan yang Dapat Meringankan Nyeri Menstruasi

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon stres, jika terlalu tinggi kadarnya, dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon lain yang mengatur siklus menstruasi, seperti estrogen dan progesteron. 

Akibatnya, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur, bahkan tertunda atau berhenti sama sekali.

2. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Masalah kesehatan ini ditandai dengan nyeri hebat (dismenore) saat menstruasi.

Penting untuk diketahui, endometriosis dapat menyebabkan ketidaksuburan. Kondisi ini bisa membuat menstruasi menjadi sangat berat atau tidak teratur.

Rasa sakit yang disebabkan oleh endometriosis juga bisa berlangsung sebelum, selama, atau bahkan sesudah menstruasi. 

3. Gangguan tiroid

Gangguan tiroid dapat menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur yang perlu diwaspadai lebih lanjut. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau kurang aktif (hipotiroid) bisa memengaruhi menstruasi karena tiroid memiliki peran penting dalam mengatur hormon tubuh, termasuk hormon reproduksi. 

Hipertiroid dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih jarang terjadi. Sementara itu, hipotiroid cenderung membuat menstruasi lebih sering terjadi.

4. Diabetes

Siklus menstruasi tidak teratur juga dapat menjadi tanda diabetes atau pra diabetes. Kadar gula darah yang fluktuatif dapat memengaruhi hormon yang mengatur ovulasi, sehingga membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. 

Ketika tubuh resisten terhadap insulin, sel-sel tubuh juga menjadi kurang sensitif terhadap hormon ini. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang diperlukan untuk ovulasi dan menstruasi.

5. Fibroid rahim

Penyebab siklus menstruasi tidak teratur yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah fibroid rahim. Fibroid adalah tumor otot yang berkembang di dinding rahim. 

Meskipun tidak bersifat kanker, fibroid dapat tumbuh dalam berbagai ukuran dan lokasi di dalam rahim, sehingga dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur.

Baca Juga: Apakah Wanita Hamil Bisa Alami Menstruasi? Begini Penjelasannya

6. PCOS

Polycystic Ovarian Disease atau PCOS adalah gangguan hormonal yang terjadi pada perempuan dan dapat memengaruhi fungsi ovarium sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan terhenti. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi hormon androgen dalam jumlah berlebihan, yang bisa mengganggu proses ovulasi.

Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, terkadang terlalu lama, atau terlalu pendek. Perempuan dengan PCOS juga sering mengalami gejala lain seperti tumbuhnya jerawat, rambut rontok, dan meningkatnya berat badan.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU