> >

Hindari 5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar, Ada Gorengan dan Daging Merah

Kesehatan | 9 Oktober 2024, 04:05 WIB
Ilustrasi kanker usus besar atau disebut juga sebagai kanker kolorektal. (Sumber: Shutterstock/crystal light)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kanker usus besar merupakan kondisi yang disebabkan sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor ganas. Kanker usus besar juga dikenal sebagai kanker kolorektal.

Pada 2023, American Cancer Society (ACS) melaporkan bahwa 20 persen dari diagnosis kanker usus pada 2019 terjadi pada pasien yang berusia di bawah 55 tahun. Bahkan, diagnosis kanker usus besar pada usia yang lebih muda terus meningkat sebanyak 3 persen setiap tahun.

Pada 2024, ACS kembali melaporkan kanker kolorektal telah naik dari peringkat keempat penyebab kematian akibat kanker baik pada pria maupun wanita di bawah usia 50 tahun, menjadi penyebab kematian pertama pada pria dan kedua pada wanita.

Melansir laman Cleveland Clinic, kanker usus besar umumnya dimulai dari polip atau pertumbuhan sel tertentu di lapisan dalam usus besar. 

Baca Juga: Pada Usia Berapa Pria Wajib Periksa Kanker Prostat? Begini Penjelasan Dokter

Perlahan polip membesar dan menyebar menjadi sel kanker. Gaya hidup menjadi salah satu penyebab utama kanker usus besar. 

Salah satu yang patut diperhatikan adalah pilihan asupan makanan. Ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Berikut beberapa makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

1. Gorengan

Makanan pemicu kanker usus besar yang pertama adalah gorengan atau makanan lain yang diproses dengan metode deep fry. Dikutip dari Healthline, makanan yang digoreng dengan metode deep fry memiliki kadar akrilamida yang tinggi.

Senyawa ini terbentuk ketika makanan yang kaya karbohidrat dipanaskan pada suhu tinggi. Berdasarkan ulasan pada 2018, senyawa ini ditemukan bersifat karsinogenik atau memicu kanker.

2. Daging merah

Daging merah menjadi makanan pemicu kanker usus besar selanjutnya. Melansir Web MD, sejumlah ahli menemukan bahwa kebiasaan makan daging merah secara teratur membuat seseorang lebih rentan terkena kanker usus besar. 

Para ahli menduga hubungan keduanya terbentuk karena adanya zat penyebab kanker saat daging merah dimasak pada suhu tinggi. Daging merah, terutama ketika dimasak pada suhu tinggi seperti dipanggang atau digoreng, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA).

Senyawa-senyawa ini telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker usus besar. Selain itu, konsumsi daging merah berlebihan juga dapat berkontribusi pada peradangan dan perubahan dalam mikrobiota usus.

Keduanya dapat memainkan peran dalam perkembangan kanker. 

3. Makanan olahan

Sosis, nugget, dan makanan olahan lainnya perlu dihindari untuk mencegah kanker usus besar. Makanan olahan mengandung bahan pengawet, pewarna, dan zat tambahan lainnya yang dapat berkontribusi pada risiko kanker, termasuk kanker usus besar.

Proses pengolahan yang panjang, seperti pengasapan, pengawetan, atau penggunaan nitrat dan nitrit, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik saat makanan tersebut dimasak atau dicerna. Selain itu, makanan olahan sering kali rendah serat dan nutrisi yang penting untuk kesehatan pencernaan.

4. Minuman beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Penelitian menunjukkan alkohol menyebabkan peradangan di saluran pencernaan, yang dapat meningkatkan risiko kerusakan sel.

Minum alkohol dalam jumlah sedang atau hingga dua gelas sehari dapat meningkatkan kemungkinan terkena usus besar hingga 20 persen. Sementara, minum alkohol dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko hingga 40 persen.

Baca Juga: Mengenal Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan Kanker Payudara

5. Biji olahan

Risiko kanker usus juga dapat meningkat kerap mengonsumsi biji olahan. Beberapa produk olahan dari biji-bijian seperti roti putih, sereal, pasta, mi, dan hidangan yang terbuat dari tepung terigu lainnya.

Proses pengolahan biji-bijian dapat menghilangkan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan pencernaan. Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan usus, karena membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko konstipasi. 

Kekurangan serat dapat berkontribusi pada masalah kesehatan usus dan meningkatkan risiko kanker usus besar.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU