> >

Mengenal Sindrom Kematian Mendadak Akibat Aritmia

Kesehatan | 3 Oktober 2024, 18:25 WIB
Sergio Aguero saat mengumumkan gantung sepatu usai menderita penyakit aritmia di jantungnya. (Sumber: Twitter @aguerosergiokun)

Pada individu dengan predisposisi genetik, peningkatan interval QT ini dapat meningkatkan risiko aritmia yang mengarah ke SADS. Ada juga beberapa penelitian yang telah menunjukkan adanya hubungan antara gangguan tidur seperti sleep apnea dengan risiko aritmia ventrikel.

Baca Juga: Jantung Berdebar Kencang Disertai Nyeri Dada? Bisa Jadi Aritmia! | Bincang Sehat

Sindrom kematian mendadak akibat aritmia sulit didiagnosis karena kondisinya yang jarang terjadi. Dokter bisa mencurigai kondisi ini ketika pasien mengalami gejala seperti di atas dan memiliki kerabat yang meninggal karena kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan sebelum usia 40 tahun.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kementerian Kesehatan, bhf.org.uk


TERBARU