Kembangkan Teknologi Genomik, Menkes Rilis Bank Data Kesehatan SatuDNA
Kesehatan | 14 September 2024, 00:00 WIBMengenai pusat riset program genomik ini, riset program BGSi dijalankan oleh 10 rumah sakit vertikal yang berfokus pada sepuluh penyakit utama.
Ini terdiri dari kanker, penyakit metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, kecantikan dan kebugaran, kesehatan mental, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit langka.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Rizka Andalucia menyatakan, salah satu pemanfaatan data genomik dalam bidang kesehatan adalah menentukan jenis obat yang paling cocok untuk individu tertentu.
Menurut Rizka, data genomik dapat membantu mengetahui apakah seseorang memiliki resistensi terhadap jenis obat tertentu, sehingga dokter dapat meresepkan obat yang lebih presisi atau tepat.
“Farmakogenomik itu untuk melihat kecocokan gen dan jenis obat. Karena tidak semua obat itu cocok untuk orang Indonesia atau bahkan spesifik ada individu yang resisten dengan obat tertentu. Nanti itu bisa diakses di aplikasi SatuDNA,” ujar Dirjen Rizka memberi contoh.
Untuk dapat menjadi partisipan SatuDNA, masyarakat dapat mengakses layanan pemeriksaan farmakogenomik secara gratis guna mengetahui informasi kesesuaian pengobatan berdasarkan DNA mereka.
Program dan layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik pasien dengan kondisi tertentu maupun individu yang sehat.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur SatuDNA di SATUSEHAT Mobile dengan akun yang telah terverifikasi.
Calon partisipan akan diminta mengisi informasi identitas dan menjawab pertanyaan diagnostik umum, memilih skrining penyakit, serta mengunggah dokumen pendukung.
Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Sebagian Terjadi pada 17 September 2024, Bisa Diamati di Indonesia?
Data tersebut akan diverifikasi untuk memastikan kesesuaian dengan kriteria rekrutmen program BGSi.
Jika sesuai dengan kriteria, partisipan dapat menjadwalkan waktu dan lokasi pengambilan sampel darah secara mandiri untuk dilakukan analisis genetik di rumah sakit jejaring Hub BGSi.
Selanjutnya, hasil dan laporan akan dapat diakses secara digital oleh partisipan melalui SATUSEHAT Mobile.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV