> >

Respons Ahli Gizi soal Nasi Bisa Digantikan Mi untuk Makan Bergizi Gratis yang Disebut Gibran

Kesehatan | 7 Agustus 2024, 04:00 WIB
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (Sumber: KOMPAS.com/Labib Zamani)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelumnya, pemanfaatan nasi jagung sempat disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan tersebut bahwa nasi bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain, seperti mi atau olahan jagung untuk menu makan bergizi gratis.

"Ya di setiap daerah beda-beda ya menunya, mungkin tidak semuanya nasi. Tidak harus setiap hari nasi, mungkin ada mi, ada jagung, enggak apa-apa, enggak masalah," kata Gibran usai memantau uji coba makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang Banten, mengutip dari Kompas.com.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis gizi klinis Dr. dr. Inge Permadhi MS, SpGK menjelaskan, penggunaan sumber karbohidrat selain nasi boleh saja dilakukan, asalkan dilengkapi dengan lauk pauk, sayur, dan buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak.

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Beri Seserahan ke Gusti Bhre, Pinang Maju Pilkada Solo

"Kalau untuk menggunakan mi atau jagung sebagai pengganti nasi boleh-boleh saja ya. Yang terpenting itu protein, lemak, karbohidrat, dan nutrisi lainnya ada secara seimbang (pada menu makan siang bergizi)," ujar dokter Inge mengutip Kompas.com, Senin (5/8/2024).

Inge menambahkan, selain mi dan jagung, bisa juga memanfaatkan misoa, bihun, ketela, atau kentang.

"Bihun itu terbuat dari tepung beras. Kemudian ada mi yang komposisinya tidak hanya tepung terigu, tapi juga diperkaya dengan telur. Boleh juga dengan spaghetti (pasta) yang dilengkapi protein dan sayur," imbuh Inge.

Lebih lanjut, dokter gizi yang berpraktik di MRCC Siloam Hospitals Semanggi itu menjelaskan bahwa tidak semua anak bisa mengonsumsi nasi utuh.

Ada anak dengan kondisi tertentu, misalnya picky eater atau kesulitan makan nasi utuh. Dengan adanya pilihan selain nasi, semua anak bisa mendapat asupan karbohidrat sebagai sumber energi tubuh.

"Ada anak yang makan nasi itu harus dalam bentuk bubur atau lontong. Mereka nggak bisa makan nasi yang beneran nasi. Jadi, meski banyak anggapan menyebut belum afdol kalau makan itu gak ada nasi, bisa kok karbohidrat digantikan makanan lain," ucap alumni Universitas Indonesia tersebut.

Baca Juga: Haruskah Sarapan Pagi Makan Karbohidrat? Ini Penjelasan Dokter

Menggunakan pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat dalam program makan siang bergizi gratis, menurut Inge juga baik dalam menyesuaikan kondisi, seperti kenaikan harga beras.

Memberikan sebagai sarana untuk mengenalkan makanan pokok dari daerah lain. Sebagai contoh papeda atau bubur sagu yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Papua dan Maluku.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU