Hikayat Gulai Kepala Ikan dan Juru Masak yang Miskin
Kuliner | 25 Juli 2024, 15:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kelezatan gulai kepala ikan memang tiada duanya. Kuahnya yang meresap sampai ke relung kepala ikan, membuat kuliner satu ini jadi buruan para penyuka makanan ikan.
Namun, siapa sangka, awalnya makanan ini sama sekali tak dilirik. Bondan Winarno, pencinta kuliner sekaligus pembawa acara program makan-makan di salah satu televisi swasta ini, menulis buku berjudul "100 Makanan Tradisional Indonesia" (penerbit Kompas). Dalam buku itu dituliskan, awal gulai ikan ditemukan.
Makanan ini terbentuk di Singapura ketika diaspora India dan China mulai berdatangan. Para diaspora India menyukai gulai ikan yang banyak dijual di sana.
Baca Juga: Yuk, Menikmati Gurih Asam Gulai Kepala Ikan Baung Makanan Khas Palembang
Konon, ada seorang juru masak China, ngiler dengan gulai ikan yang dijual tetangganya. Dia pun mengumpulkan sisa-sisa kepala ikan untuk dimasak di rumah, sepulang kerja
Ia pun merekayasa bumbu dan memasak kepala ikan sisa itu. Hasilnya, tak disangka, sangat enak. Bahkan banyak teman-teman yang menyukai resep baru itu.
Dari sini, dia kemudian mencari kepala-kepala ikan berukuran besar untuk diolah dan dijual kepada pelanggannya. "Sungguh kreasi istimewa. Bayangkan, sekarang gulai kepala ikan lebih mahal dari gulai ikannya, " kata Bondan, yang sudah meninggal pada 2017 silam.
Nah, dari Singapura inilah gulai kepala ikan menyebar. Mulanya ke Medan lalu ke Jakarta hingga ke berbagai wilayah di Nusantara.
Salah satu ciri khas gulai kepala ikan adalah bumbu peranakan. Artinya bumbu India dengan sentuhan dan teknik memasak Tionghoa.
Baca Juga: Lezat dan Gurih, Inilah Gulai Belut Kering Khas Mandailing
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV