Siklus DBD Semakin Berubah, Kekebalan Imun Kini Jadi Kunci Kurangi Risiko Kematian
Kesehatan | 28 Juni 2024, 22:06 WIB"Intervensi vektor dengan menggunakan zat-zat kimia pembunuh larva, untuk fogging, serta teknologi nyamuk ber-wolbachia," katanya.
Sedangkan intervensi pada manusia dilakukan dengan mengubah perilaku dan peningkatan kesadaran masyarakat, dan melakukan vaksinasi dengue. \
Percontohan di Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah pertama di Indonesia yang sudah melakukan program imunisasi massal vaksin dengue untuk anak sekolah.
Ketua Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kalimantan Timur, dr. William S. Tjeng, Sp.A(K), mengatakan saat ini sudah ada 9.800 anak yang mendapatkan dosis pertama vaksin dengue, yang akan dilanjutkan untuk dosis kedua.
Vaksinasi tersebut sudah dilakukan di Kota Balikpapan dan Samarinda. Kedua kota ini memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan kasus DBD yang tinggi.
"Kota Samarinda selama ini punya angka kejadian DBD yang tinggi. Salah satu penyebabnya karena hampir semua rumah punya tandon air dan daerahnya kebanyakan berawa-rawa," paparnya dalam acara yang sama.
Ia mengatakan, berkat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi untuk mencegah DBD, program imunisasi yang menyasar anak usia sekolah ini berjalan lancar.
"Sejauh ini tidak ada KIPI pada peserta yang divaksin, paling hanya sedikit rasa nyeri di tempat bekas suntikan," kata dr.William.
Baca Juga: Sapa Malang-Pahami Gejala Demam Berdarah, Ini yang Harus Dilakukan
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) mengatakan tindakan pencegahan yang terintegrasi sangat diperlukan untuk melawan DBD.
"Salah satu inovasi yang saat ini direkomendasikan oleh beberapa organisasi profesi di Indonesia, baik oleh IDAI, PAPDI, maupun PERDOKI adalah melalui program vaksinasi. Dengan meningkatkan kekebalan masyarakat, akan sangat membantu menurunkan tingkat keparahan serta risiko kematian akibat DBD," katanya.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV