Waspada Nyeri Dada saat Organ Tubuh Ini Kerja Lebih Berat, Simak Ciri-ciri Penyakit Jantung Koroner
Kesehatan | 28 Mei 2024, 12:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nyeri dada seringkali dianggap sebagai masalah ringan, padahal kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius pada jantung.
Pada penderita penyakit jantung koroner, nyeri dada dapat disebabkan oleh dua kondisi utama, yakni penyempitan pembuluh darah arteri dan serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Johan Winata, menjelaskan ciri-ciri nyeri dada yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung koroner.
"Biasanya (nyeri dada) timbul pada saat jantung bekerja lebih berat, misalnya saat menaiki tangga atau membawa barang yang berat, lalu saat istirahat pelan-pelan rasa nyerinya hilang. Itu patut dicurigai sebagai gejala penyakit jantung," ujar Johan dikutip dari Kompas.com, Senin (27/5/2024).
Pada kondisi penyempitan pembuluh darah arteri di jantung, pasien umumnya akan merasakan nyeri dada di bagian kiri yang menekan dan menjalar ke tangan kiri.
Baca Juga: 5 Manfaat Ajaib Jeruk Nipis, Mendukung Kesehatan Jantung hingga Cegah Batu Ginjal
Sementara pada serangan jantung, nyeri dada yang dirasakan lebih berat dan tidak hilang meskipun sudah beristirahat. Penderita juga dapat mengalami keringat dingin, jantung berdebar, mual, muntah, dan sesak napas.
Lokasi dan sensasi nyeri dada dapat bervariasi pada setiap orang, seperti rasa tertusuk, terbakar, atau diremas. Namun, paling umum terjadi di dada bagian tengah.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah nyeri di area ulu hati, rahang, leher, lengan kiri, hingga jari kelingking.
"Misalnya dua bulan lalu nyeri sedikit, tetapi beberapa hari ini nyerinya makin sering, hilangnya makin lama. Itu sudah masuk serangan jantung," imbuh dr. Johan.
Baca Juga: Apakah Olahraga di Malam Hari Baik untuk Kesehatan Jantung? Ini Kata Dokter
Keluhan-keluhan tersebut tidak boleh diabaikan karena penanganan medis yang cepat dapat meningkatkan peluang mencegah keparahan penyakit.
Meski penanganan penyakit jantung semakin baik, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama dengan menjalani gaya hidup sehat.
Langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah membatasi asupan makanan tinggi kalori dan lemak, berhenti merokok, rutin berolahraga, mengontrol gula darah, dan menjaga tekanan darah serta kolesterol dalam rentang normal.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com