Heboh Fenomena Aurora, Kenapa Tak Pernah Muncul di Langit Indonesia?
Tren | 12 Mei 2024, 09:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Media sosial X (sebelumnya Twitter) diramaikan dengan perbincangan mengenai kemunculan aurora di berbagai lokasi, termasuk wilayah yang biasanya jarang dihiasi fenomena ini.
Banyak warganet di Indonesia dan Malaysia mempertanyakan mengapa aurora tidak pernah muncul di langit negara mereka.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan proses terjadinya aurora beserta alasan mengapa fenomena ini tidak akan pernah teramati di Indonesia.
Menurut Thomas, aurora adalah fenomena alami yang terjadi akibat adanya partikel bermuatan dari Matahari yang mengarah ke Bumi.
Partikel tersebut kemudian berinteraksi dengan atom oksigen dan nitrogen di atmosfer Bumi sehingga menghasilkan cahaya dengan warna beragam.
Baca Juga: BMKG Ungkap Fakta di Balik Fenomena Panas di Indonesia
"Partikel berenergi tinggi terbawa medan magnet Matahari yang kemudian berinteraksi dengan medan magnet Bumi," ujar Thomas dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).
Aurora hanya akan muncul di sekitar kutub utara dan selatan Bumi karena partikel dari Matahari tersebut dibelokkan oleh medan magnet Bumi untuk menuju ke dua kutub tersebut. Aurora yang muncul di kutub utara disebut aurora borealis, sedangkan di kutub selatan disebut aurora australis.
"Medan magnet Bumi cukup kuat untuk melindungi Bumi dari pancaran partikel berenergi tinggi," tuturnya.
Lebih lanjut, ia membenarkan bahwa langit Indonesia dan Malaysia tidak akan pernah "dihiasi" aurora karena faktor medan magnet Bumi serta posisi kedua negara yang berada di garis khatulistiwa atau lintang tengah.
Baca Juga: Fenomena Tanah Bergerak Rusak 5 Rumah dan 1 Fasilitas Umum di Wonosobo Jateng
"Karena partikel dari Matahari hanya masuk lewat kutub magnetik, aurora hanya bisa dinikmati oleh pengamat di negara-dekat dekat kutub. Tidak mungkin teramati di wilayah tropis seperti Indonesia," jelas dia.
Meski demikian, Thomas mengakui bahwa aurora dapat muncul di sejumlah lokasi yang biasanya tidak ada fenomena tersebut.
Namun, lokasinya masih cukup jauh dari garis khatulistiwa dan disebabkan oleh kuatnya badai Matahari yang terjadi pada Rabu (8/5) dan mencapai Bumi pada Jumat (10/5).
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com