ASDP akan Tutup Penyeberangan Merak-Bakauheni saat Cuaca Ekstrem, Imbau Pengguna Jasa Berhati-hati
Travel | 17 Maret 2024, 13:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melakukan buka tutup penyeberangan jika cuaca ekstrem terjadi.
ASDP juga mengimbau pengguna jasa penyeberangan ferry, khususnya di lintas Merak-Bakauheni untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang telah melanda perairan selat Sunda dalam sepekan terakhir di pelabuhan Merak, Banten.
Sebagai informasi, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem untuk empat wilayah perairan di Banten.
Termasuk salah satunya adalah wilayah selat Sunda bagian utara yang merupakan lintasan kapal ferry Merak-Bakauheni.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin memastikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait.
Termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memperoleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan.
Baca Juga: ASDP Imbau Calon Penumpang Beli Tiket Kapal Penyeberangan Maksimal H-1 saat Libur Panjang
“Dampak yang paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang," kata Shelvy dalam keterangan resminya, Sabtu (16/3/2024).
"Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerjasama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali. Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan," lanjutnya.
Manajemen ASDP, lanjut Shelvy, memprioritaskan layanan prima yang mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayaran.
Manajemen juga melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Yakni secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.
“Nakhoda dan awak kapal juga selalu berpedoman pada SOP yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam memutakhirkan informasi kondisi cuaca," ujarnya.
Baca Juga: Cara Cek Saldo e-Toll Pakai HP, Penting untuk Persiapan Mudik Lebaran 2024
"Awak kapal juga selalu melakukan pemantauan terhadap cuaca yang kemungkinan berubah, dan ASDP juga berkoordinasi mitra terkait lainnya untuk menyiapsiagakan tugboat jika dibutuhkan” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (15/3) malam, ASDP melakukan penundaan seluruh jadwal pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten pada Jumat hingga dini hari imbas cuaca ekstrem.
Yaitu berupa angin kencang dengan kecepatan angin mencapai 22 - 30 knot/s dari arah barat daya yang menghasilkan gelombang tinggi mencapai 2.5 meter berdasarkan peringatan dini level 1 yang dikeluarkan oleh BMKG.
Merespon peringatan BMKG dan melihat kondisi di lapangan tersebut, ASDP segera berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam memitigasi kondisi cuaca yang berdampak pada pelayanan.
Hasil koordinasi tersebut menghasilkan keputusan untuk menunda sementara seluruh pelayaran kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni terhitung sejak Jumat (15/3) pukul 01.00 WIB dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Kapal Ferry Online via Website dan Aplikasi Pelni dan Ferizy
Aktivitas pelayaran kapal ferry kembali dibuka pada Sabtu (16/3) mulai pukul 03.40 WIB setelah cuaca berangsur membaik, dan proses bongkar muat kendaraan dilakukan dengan ekstra hati-hati memperhatikan keadaan sebagai antisipasi jika cuaca kembali berubah buruk dalam tempo yang singkat.
Demi kenyamanan bersama, ASDP jug meminta kepada pengguna jasa kapal penyeberangan agar memastikan telah bertiket sebelum berangkat, dan mengatur waktu perjalanan secara mandiri di hari keberangkatan sesuai dengan tiket yang telah dibeli.
“ASDP juga mohon kerjasama pengguna jasa untuk reservasi tiket online maksimal pada h-1 keberangkatan dan perhatikan jadwal penyeberangan yang telah dipilih," tutur Shelvy.
Karena pada saat terjadi kondisi darurat seperti cuaca ekstrem, pengaturan waktu perjalanan dapat meminimalisir terjadinya antrian di pelabuhan akibat lonjakan volume kendaraan yang melebihi kapasitas parkir pelabuhan.
Shelvy mengingatkan bahwa tiket kapal ferry sudah dapat dipesan sejak 60 hari sebelum keberangkatan secara online melalui aplikasi Ferizy.
Baca Juga: Kemenhub Gelar Mudik Gratis dengan Kapal Laut, Berikut 47 Rute yang Tersedia
Tiket juga dibeli dengan radius pemesanan maksimal di Pelabuhan Merak berada di 4.71 km dari sisi terluar pelabuhan.
Apabila petugas kedapatan pengguna jasa yang tiba di pelabuhan belum bertiket, maka kendaraan akan diputar balik keluar pelabuhan hingga radius 4.71 km.
Hal ini dilakukan demi kelancaran arus lalu lintas di sekitar area pelabuhan.
Selain itu pengguna jasa juga diimbau untuk mengisi data kendaraan dan penumpang secara lengkap dan benar sebagai syarat agar hak asuransi penumpang dapat terpenuhi.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :