Mengenal Stres Pascapemilu atau PESD, Ini Penyebab dan Gejalanya
Kesehatan | 15 Februari 2024, 12:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Post Election Stress Disorder (PESD) atau stres pascapemilu menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang harus diwaspadai setelah Pemilu 2024.
Stres pascapemilu ini tidak hanya menyerang para politikus yang bertarung dalam pemilihan umum, tetapi juga para pendukungnya.
Dilansir laman Better Help, stres pascapemilu atau PESD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan perasaan putus asa atau ketakutan setelah berakhirnya masa pemilu.
Stres pascapemilu bukan penyakit mental yang didefinisikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5-TR).
Namun, hal ini merupakan respons yang lazim terhadap pemilu. Gejala PESD hampir serupa dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 7 Makanan yang Harus Dihindari saat Stres
Gejala PESD dapat berlangsung selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Gangguan mental ini sering kali terjadi karena seseorang merasa terikat secara emosional.
Stres pascapemilu rawan dialami orang-orang yang terikat dengan politik. Perubahan iklim politik akan berefek terhadap individu yang terikat pada keyakinan politik.
Sementara orang-orang kurang tertarik pada politik umumnya tidak mengalami stres jenis ini. Sebagian orang mungkin menganggap remeh hasil pemilu. Sementara yang lainnya mungkin merasa tertekan akibat dampak hasil pemilu.
Penyebab Stres Pascapemilu
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko PESD antara lain:
1. Paparan informasi politik yang berlebihan
Terlalu banyak mengikuti berita dan media sosial tentang pemilu dapat meningkatkan kecemasan dan stres.
2. Ketidakpastian hasil pemilu
Hasil pemilu yang tidak sesuai harapan dapat memicu rasa frustrasi dan kekecewaan.
3. Polarisasi politik
Polarisasi politik adalah perpecahan dan ketegangan politik yang tinggi. Hal ini dapat memperburuk stres dan kecemasan.
4. Riwayat trauma atau masalah kesehatan mental
Orang yang memiliki riwayat trauma atau masalah kesehatan mental lebih rentan terserang PESD atau stres pascapemilu.
Gejala Stres Pascapemilu
Ada beberapa gejala yang menunjukkan seseorang mengalami stres pascapemilu atau PESD.
1. Meningkatnya kecemasan
2. Serangan panik
3. Ketakutan akan masa depan
4. Kemarahan yang tidak terkendali
5. Pikiran negatif yang terus berputar tanpa henti.
Stres pascapemilu juga membuat seseorang mengalami kabut otak, sulit berkonsentrasi, terjaga di malam hari, dan menyebabkan masalah hubungan sosial.
Tanda-Tanda Stres Pascapemilu
Gejala-gejala stres pascapemilu atau PESD dapat bervariasi. Namun ada beberapa tanda yang umum terjadi. Berikut lima tanda Anda mungkin mengalami PESD.
1. Sulit tidur
Gejala paling umum dari PESD adalah mengalami kesulitan untuk tidur. Hal ini disebabkan karena pikiran Anda yang terus-menerus diliputi kecemasan dan ketakutan akan hasil pemilu.
Anda mungkin sulit untuk terlelap, sering terbangun di malam hari, atau mengalami mimpi buruk. Selain itu, Anda mungkin merasa sulit untuk fokus pada pekerjaan atau aktivitas sehari-hari karena pikiran terpaku pada berita politik dan kemungkinan konsekuensi dari hasil pemilu.
2. Mudah marah dan sensitif
Mudah marah, perubahan suasana hati yang drastis dalam satu waktu, lebih sensitif dan mudah tersinggung dapat menjadi beberapa tanda PESD.
Anda menjadi mudah marah dan tersinggung ketika berinteraksi dengan orang lain, baik secara langsung maupun di media sosial.
Hal ini terjadi karena Anda mengalami stres yang cukup berat selama proses pemilu. Adanya perbedaan pendapat politik dapat memicu perdebatan yang panas dan emosional.
3. Terlalu sering mengecek berita pemilu
Terlalu sering mengecek hasil pemilu dapat menjadi tanda PESD atau stres pascapemilu. Keinginan untuk mengetahui informasi terbaru tentang hasil pemilu dan perkembangan politik dapat membuat Anda terobsesi dengan berita dan media sosial.
Anda mungkin bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca berita, menonton video, dan mengikuti akun media sosial politikus dan tokoh publik. Terlalu fokus pada berita dan informasi seputar politik saat pemilu, dapat memperburuk gejala PESD.
4. Menghindari diskusi mengenai politik
Trauma dan kecemasan akibat pemilu dapat membuat Anda enggan membahas politik dengan orang lain. Anda mungkin merasa takut akan perdebatan, konflik, dan perselisihan yang dapat terjadi.
Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa cemas dan stres yang ditimbulkan akibat pembahasan politik.
Baca Juga: 6 Manfaat Mengangkat Kaki ke Tembok, Mengurangi Stres hingga Melancarkan Pencernaan
5. Gejala fisik
Penderita PESD tak hanya mengalami gangguan psikologis tetapi juga gejala fisik. Stres yang berkepanjangan dapat memicu berbagai gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, kelelahan, dan perubahan nafsu makan.
Anda mungkin juga mengalami tremor, jantung berdebar, dan kesulitan bernapas.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV