> >

13 Februari Diperingati Hari Radio Sedunia: Berawal dari Penetapan UNESCO

Tren | 13 Februari 2024, 14:36 WIB
Ilustrasi. Hari Radio Sedunia yang jatuh pada 13 Februari setiap tahunnya (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Radio telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang masa. Selama Perang Dunia I dan II, radio menjadi sarana komunikasi militer yang vital untuk strategi perang.

Pada era 1920-an, radio juga memainkan peran penting sebagai wadah informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Dengan berkembangnya teknologi, televisi kemudian muncul dan menggeser dominasi radio.

Televisi memberikan pengalaman visual yang menarik dan menyediakan informasi dengan lebih cepat, sehingga menjadikan televisi lebih mudah diterima oleh masyarakat, dan mengurangi popularitas radio dalam beberapa aspek.

Meskipun demikian, hingga saat ini radio tetap memegang peran vital bagi sebagian penggemarnya.

Sejumlah orang masih setia mendengarkan radio, yang kini juga telah bertransformasi menjadi platform berbasis internet melalui layanan streaming.

Keberadaan radio secara daring ini memungkinkan pendengar untuk tetap terhubung dengan siaran favorit mereka kapan saja dan di mana saja.

Mengutip dari Kompas.com dan KPI.go.id, berikut adalah perjalanan hingga sejarah Hari Radio Sedunia.

Perjalanan Radio

Pada mulanya, gelombang radio ditemukan oleh seorang bernama Heinrich Hertz setelah menemukan radiasi elektromagnetik. Eksperimen dilakukan dengan mengirimkan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain.

Pada tahun 1890, istilah "radio" pertama kali diterapkan ketika fisikawan Perancis Edouard Branly menemukan konduktor radio.

Baca Juga: Hidupkan Kenangan Lewat Koleksi Radio Antik

Sebelumnya, segala bentuk komunikasi yang menggunakan penemuan ini dikenal sebagai komunikasi nirkabel, namun seiring waktu, radio menyebar ke seluruh dunia dan menjadi istilah umum.

Langkah berikutnya melibatkan Guglielmo Marconi yang mengembangkan jaringan radio berdasarkan penemuan Heinrich Hertz.

Pada tahun 1901, Marconi berhasil mengirimkan transmisi pertama melintasi Samudera Atlantik, pencapaian ini menempatkannya sebagai pionir dalam pengembangan teknologi radio.

Marconi berusaha menjawab pertanyaan umum saat itu mengenai kemampuan sinyal radio untuk melewati jarak yang jauh.

Radio tidak hanya terfokus pada perangkat elektronik semata, tetapi juga pada gelombang sinyal yang digunakan untuk mentransmisikan informasi kepada banyak orang.

Seiring waktu, radio terus berkembang dari fungsi awalnya sebagai alat untuk mentransmisikan informasi, hingga menjadi sarana penyiaran musik dan tayangan cerita.

Baca Juga: Diskominfo Jateng Hadirkan Radio "Online" untuk Informasi Cuaca Hingga Bencana Terkini

Hari Radio Sedunia

Radio diakui memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia saat ini. Selain sebagai sumber hiburan, radio juga berperan penting sebagai medium informasi yang dapat menjangkau masyarakat terpencil.

Mengingat banyaknya manfaat radio, maka setiap 13 Februari ditetapkan sebagai Hari Radio Sedunia, untuk memperingati kontribusinya yang beragam dan penting dalam menyediakan informasi serta hiburan kepada masyarakat global.

Inisiatif tersebut berasal dari Spanyol, yang mengajukannya kepada UNESCO pada tanggal 20 September 2010. Setahun setelahnya, pada Konferensi Umum ke-36 UNESCO, tanggal 13 Februari resmi ditetapkan sebagai Hari Radio Sedunia.

Dewan Eksekutif UNESCO mengakomodasi agenda ini dalam agenda resminya dan mengumumkannya kepada publik pada tanggal 29 September 2011.

UNESCO mendapatkan dukungan luas dari berbagai media penyiaran di seluruh dunia terkait langkah yang diambilnya. Keputusan ini terdokumentasi dalam dokumen UNESCO 187 EX/13, sehingga dapat dirayakan oleh semua negara anggota PBB.

Baca Juga: Melirik Koleksi Radio Antik Milik Ryan Barkas, Ada Radio Tabung Buatan Tahun 1930!

Setiap tahunnya, UNESCO menetapkan tema khusus untuk perayaan Hari Radio Sedunia.

Pada tahun 2019, tema yang diusung adalah "Dialog, Toleransi, dan Damai." Perayaan ini mencerminkan nilai-nilai penting seperti dialog, toleransi, dan perdamaian yang dapat dipromosikan melalui medium radio.

Cara merayakan Hari Radio Sedunia juga beragam, mulai dari mendengarkan siaran radio yang mengangkat tema tersebut, hingga menikmati siaran musik terbaik dan terbaru dari berbagai stasiun radio.

Perayaan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat global untuk lebih menghargai kontribusi radio dalam membangun pemahaman lintas budaya dan mendukung nilai-nilai positif dalam masyarakat.

Penulis : Almarani Anantar Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com, KPI.go.id


TERBARU