Kumpulan Twibbon Hari Juang Kartika TNI AD 2023 dan Ucapannya, Diperingati Tiap 15 Desember
Tren | 15 Desember 2023, 10:22 WIBPertempuran Ambarawa merupakan pertempuran yang terjadi antara Tentara Indonesia dengan Tentara Inggris.Pertempuran ini, membuat tentara sekutu mundur dari Ambarawa menuju Semarang.
Meski dihadang dengan persenjataan modern serta kemampuan strategi para sekutu, para pejuang RI tidak pernah takut sedikit pun.
Pejuang RI melakukan serangan pengepungan yang ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan pengepungan ini sekutu benar-benar terkurung.
Jenderal Soedirman menegaskan untuk mengusir tentara sekutu dengan cepat. Karena sekutu akan menjadikan Ambarawa ini sebagai dasar kekuatan untuk merebut Jawa Tengah.
Baca Juga: Mabes TNI Gelar Serah Terima Lima Jabatan Strategis, Berikut Daftarnya
Dalam peperangan ini, ada semboyan yang sangat populer yakni, "Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti", yang maknanya kurang lebih, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) memiliki tekad bulat untuk membebaskan Ambarawa atau gugur di pangkuan ibu pertiwi.
Serangan umum pembebas Ambarawa dimulai dengan isyarat letusan tembakan pada Tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 WIB dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB.
Pertempuran diakhiri dengan kemenangan dari TKR. Sedangkan benteng pertahanan dari sekutu yang kuat berhasil direbut oleh pasukan TKR.
Dari kemenangan ini, pertempuran Ambarawa dan keberhasilan Jenderal Soedirman diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa. TNI AD juga memperingatinya sebagai Hari Infanteri.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 163/1999, Hari Infanteri resmi diganti menjadi Hari Juang Kartika.
Peringatan Hari juang Kartika ini untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang RI yang sudah rela berkorban demi bangsa.
Peristiwa Ambarawa, mempunyai pesan yang sangat penting, yaitu dengan berbekal tekad yang kuat, semangat, serta perlengkapan yang sederhana, TNI bersama rakyat berhasil melawan dan memenangkan pertempuran ini.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, kebudayaan,kemdikbud,go.id