Tradisi Unik saat Natal di Berbagai Negara, Ada Makan Ayam Goreng hingga Menyembunyikan Sapu
Tren | 15 Desember 2023, 01:00 WIBBaca Juga: Dihiasi 15 Ribu Kulit Kerang Pohon Natal Unik di Doom Tercatat Dalam Rekor Muri
4. Norwegia: Menyembunyikan Sapu
Tradisi menyembunyikan sapu pada malam Natal ada dalam beberapa budaya, terutama di negara-negara Skandinavia, termasuk Swedia dan Norwegia. Tradisi ini berasal dari kepercayaan bahwa pada malam Natal, terutama pada Malam Natal tua (Julnatt), roh jahat dan setan akan berkeliaran dan mencari sapu untuk naik.
Dalam keyakinan ini, menyembunyikan sapu di tempat yang aman di rumah diharapkan dapat melindunginya dari dicuri atau digunakan oleh roh jahat.
Meskipun sekarang lebih sering dianggap sebagai tradisi yang kuno dan menghibur, pada masa lalu, keyakinan ini dipegang dengan serius, dan orang-orang benar-benar menyembunyikan sapu mereka sebagai tindakan pencegahan.
5. Republik Ceko: Meramal Masa Depan
Di Republik Ceko, wanita yang belum menikah berdiri membelakangi pintu saat makan malam Natal.
Mereka kemudian diminta melemparkan sepatu ke bahu mereka. Jika sepatu mendarat dengan ujung mengarah ke pintu, diyakini mereka akan segera menikah.
6. Afrika Selatan: Hari Pantai
Di Afrika Selatan, khususnya di kawasan pesisir, tradisi "Hari Pantai" atau "Hari Boxing Day" (26 Desember) seringkali melibatkan perjalanan ke pantai.
Ini merupakan kegiatan yang populer di kalangan keluarga dan kawansetelah merayakan Natal di rumah.
Tradisi ini mencerminkan iklim musim panas di Afrika Selatan selama bulan Desember, menjadikannya waktu yang cocok untuk menikmati pantai dan kegiatan luar ruangan.
7. Italia: La Befana
La Befana adalah karakter dalam tradisi Natal Italia. Dia dipercaya muncul pada tanggal 6 Januari, yang dikenal sebagai Hari Epifani atau Epiphany.
La Befana merupakan sosok peri tua atau penyihir yang mengunjungi rumah-rumah pada malam Epiphany untuk memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik.
Menurut legenda, La Befana adalah seorang wanita tua yang tinggal di rumah terpencil. Pada malam Epiphany, La Befana mengikuti bintang yang membawa ke tempat kelahiran Yesus.
Dia membawa sekantung penuh hadiah seperti permen, buah-buahan, dan mainan untuk diberikan kepada anak-anak.
Anak-anak di Italia mempersiapkan tempat tidur untuk La Befana, dan sering meninggalkan sepiring kudapan untuknya. Konon, La Befana memeriksa anak-anak tidur dan meninggalkan hadiah-hadiahnya untuk yang baik dan arang untuk yang nakal.
La Befana menciptakan nuansa kegembiraan dan keceriaan dalam perayaan Natal di Italia, memberikan dimensi khusus pada Hari Epifani.
Meskipun cerita ini berkaitan dengan tradisi Natal Kristen, karakter La Befana sendiri memiliki elemen-elemen yang bersifat folktale dan dapat dianggap sebagai warisan budaya.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV