4 Bahaya Konsumsi Kubis Goreng Berlebihan, Jantung Koroner hingga Kanker
Kesehatan | 14 Desember 2023, 01:00 WIB
Risiko kanker ini meningkat sebesar 18 persen untuk setiap 1 mikrogram Akrilik yang dikonsumsi per hari.
4. Gangguan Pencernaan
Kol goreng yang terlalu banyak dan terlalu sering dikonsumsi dapat memicu gangguan pencernaan seperti kembung, maag, dan sembelit. Hal ini karena kandungan minyak yang tinggi dan serat kol yang tidak larut dalam air.
Minyak yang tidak larut dalam air akan membentuk lapisan di dinding lambung dan usus. Lapisan ini dapat menghambat penyerapan nutrisi dan memicu gangguan pencernaan.
Tips Aman Konsumsi Kol Goreng
Meski kol goreng memiliki dampak buruk bagi kesehatan, bukan berarti kol goreng tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Berikut beberapa tips untuk menikmati kol goreng dengan lebih aman.
1. Goreng Menggunakan Sedikit Minyak
Ketika digoreng, kol akan menyerap minyak. Semakin banyak minyak yang digunakan, semakin tinggi kandungan lemak dan kalori dalam kol goreng.
Oleh karena itu, gunakanlah sedikit minyak saat menggoreng kol.
2. Perhatikan Suhu dan Durasi Menggoreng
Pada suhu tinggi, kol berpotensi menghasilkan zat Akrilik. Zat ini bersifat karsinogenik, artinya dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Semakin lama dan semakin tinggi suhu penggorengan, semakin banyak Akrilik yang terbentuk. Untuk meminimalisir pembentukan zat Akrilik, goreng kol dengan api sedang dan tidak terlalu lama.
Baca Juga: Akibat Cuaca Buruk Panen Kubis Menurun Drastis
3. Pilih Minyak Goreng yang Sehat
Minyak goreng yang digunakan juga berperan penting dalam kesehatan. Gunakan minyak goreng yang tahan panas tinggi, seperti minyak kanola atau minyak alpukat.
Minyak ini tidak mudah rusak saat dipanaskan dan memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan minyak goreng lainnya.
4. Batasi Konsumsi
Kol goreng memang lezat, tetapi Anda perlu membatasi konsumsinya. Nikmati kol goreng dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering. Seimbangkan dengan konsumsi makanan sehat lainnya, seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV