Awas Jangan Sampai Datang ke Rumah, Berikut 8 Hewan Berbahaya yang Sering Muncul di Musim Hujan
Tren | 5 Desember 2023, 20:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki musim hujan, sejumlah hewan yang berbahaya seringkali muncul dan mendatangi rumah.
Hewan seperti ular dan kalajengking tak jarang menampakkan dirinya muncul ketika hujan turun.
Sementara itu serangga seperti nyamuk, semut hingga kecoak juga mengalami peningkatan jumlah dan semakin banyak dijumpai saat hujan.
Semua hewan tersebut bisa dibilang berbahaya untuk manusia dan bisa menyebabkan penyakit jika dibiarkan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar 8 hewan berbahaya yang sering muncul saat musim hujan:
1. Nyamuk
Selama musim hujan, jumlah nyamuk meningkat secara signifikan, meningkatkan risiko penularan penyakit yang biasa disebarkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, ensefalitis, dan penyakit kaki gajah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengeliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk menggunakan larvasida, suatu bahan kimia yang dirancang khusus untuk membunuh jentik nyamuk.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang akan Terjadi di Jaksel dan Jakbar
Larvasida ini diterapkan secara langsung ke dalam air untuk mengontrol populasi nyamuk.
2. Ular
Salah satu hewan paling berbahaya yang lebih sering muncul saat musim hujan adalah ular.
Hujan yang terus menerus dapat membanjiri sarang ular sehingga menyebabkan ular keluar dari air dan muncul di berbagai tempat termasuk rumah kita.
Beberapa ular merupakan jenis hewan yang mematikan. Jika tergigit ular, segera bawa diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pertolongan pertama.
3. Lipan/Kelabang
Makhluk beracun mengerikan lainnya yang datang bersama hujan sehingga kita harus sangat berhati-hati adalah lipan.
Racun dari serangga yang juga disebut sebagai kelabang ini sangat beracun dan berbahaya.
Orang yang digigit akan mengalami nyeri, peradangan, kemerahan, mati rasa dan pada kasus alergi yang parah, gejalanya dapat berupa muntah-muntah, sakit kepala, kelumpuhan di sekitar area yang digigit dan dapat meningkat menjadi gagal jantung.
4. Kalajengking
Kalajengking adalah hewan berbisa dengan dua penjepit depan berukuran besar dan alat penyengat besar di ekor yang berbentuk cakar melengkung.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Satu Rumah Warga Ambruk Akibat Pergerakan Tanah
Bisa kalajengking sangat beracun, jika tersengat cuci luka sampai bersih dengan sabun dan air lalu gunakan kompres es untuk menghilangkan rasa sakit sekaligus memperlambat penyebaran bisanya.
Jika gejala bertambah parah, segera periksakan diri ke dokter.
5. Tikus
Saat musim hujan, tikus sangat senang datang ke rumah. Selain sebagai tempat berlindung tikus dari hujan, banyak sekali makanan favorit tikus yang ada di rumah kita yang membuat mereka betah untuk tinggal.
Selain menjadi hewan pengerat yang merusak makanan, tikus juga merusak kabel dari peralatan dan perlengkapan listrik yang dapat menyebabkan kejadian serius seperti kebakaran akibat korsleting listrik.
6. Laba-laba
Kebanyakan laba-laba yang ada di rumah kita biasanya tidak berbisa dan tidak menimbulkan bahaya serius jika digigit, mungkin hanya iritasi ringan seperti bengkak, ruam gatal atau rasa terbakar.
Namun, ada laba-laba beracun yang sangat berbahaya seperti Black Widow atau Brown Widow yang racunnya dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius atau kelainan fungsi organ.
7. Kecoak
Kecoa adalah hewan yang seringkali tiba-tiba muncul dan jumlahnya bertambah semakin banyak di musim hujan. Mereka bisa masuk ke dalam rumah melalui selokan atau memanjat tembok rumah.
Meskipun kecoak merupakan serangga yang tidak beracun, namun mereka tetap berbahaya bagi kesehatan karena patogen kotornya yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan dan parasit.
8. Semut
Semut juga menjadi salah satu serangga yang sering terlihat dan semakin banyak saat hujan.
Semut yang berkoloni ke dalam rumah seringkali menimbulkan kerusakan di sejumlah dan gangguan di makanan.
Baca Juga: Apakah Bakteri Wolbachia Aman untuk Manusia dan Hewan? Simak Faktanya!
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV