> >

Apa Arti Emoji Semangka yang Digunakan untuk Dukung Palestina di Media Sosial? Ini Sejarahnya

Tren | 3 November 2023, 08:02 WIB
Arti emoji semangka yang digunakan di media sosial untuk mendukung Palestina di tengah bombardir Israel ke Gaza. (Sumber: Yahel Gazit-Middle East Images/AFP/Getty Images)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Emoji buah semangka sedang ramai digunakan di media sosial untuk memberi dukungan kepada Palestina di tengah serangan Israel ke Jalur Gaza.

Pemilihan buah semangka bukanlah tanpa sebab. Buah tersebut memang memiliki makna mendalam bagi warga Palestina.

Emoji semangka yang diunggah di sosial media menandakan bentuk protes terhadap gempuran Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Gaza merupakan wilayah Palestina berpenduduk sekitar 2,3 juta orang yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Baca Juga: Pentagon Tolak Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas di Gaza walau Biden Setuju Jeda Kemanusiaan

Lantas, apa arti emoji semangka untuk Palestina?

Dilansir Al Jazeera, semangka mewakili Palestina karena memiliki warna yang sama dengan bendera negara tersebut yakni, merah, hijau, putih, dan hitam.

Selain itu, semangka merupakan buah yang ikonik karena tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.

Buah ini kemudian digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

Setelah perang tahun 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Otoritas pendudukan Israel kemudian melarang bendera Palestina.

Meski bendera tidak selalu dilarang oleh undang-undang, semangka dianggap sebagai simbol perlawanan.

Baca Juga: Evakuasi WNI di Gaza, Menlu Kirim Tim dari Kairo Menuju Rafah

Buah semangka muncul dalam karya seni, kemeja, grafiti, dan poster. Kini, emoji semangka juga digunakan di media sosial untuk mengekspresikan dukungan bagi perjuangan Palestina.

Sebagai informasi, jumlah warga Palestina yang meninggal akibat serangan militer Israel di Gaza terus meningkat. Per Kamis (2/11/2023), korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai 9.061 orang sejak 7 Oktober 2023.

"Para korban termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan, sementara 32.000 orang lain terluka," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza.

Dia mengatakan 2.060 orang masih terperangkap di bawah puing-puing di Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel.

"Serangan Israel telah menewaskan 135 petugas medis dan menghancurkan 25 ambulans," kata al-Qudra.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pasukan Israel menyasar lebih dari 100 fasilitas perawatan kesehatan di Gaza sejak 7 Oktober.

"Sebanyak 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer terpaksa berhenti beroperasi karena serangan Israel dan kekurangan bahan bakar," ujarnya.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU