Mengenal Gejala Adenovirus, Virus yang Bikin Cipung Kena Radang Paru hingga Masuk RS
Kesehatan | 7 Oktober 2023, 17:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anak kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rayyanza Malik Ahmad, jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit. Rupanya, balita yang akrab dipanggil Cipung itu terkena adenovirus.
Hal ini diungkapkan oleh Nagita Slavina yang mengatakan bahwa Rayyanza mengalami demam hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius. Dokter pun melakukan pemeriksaan rontgen dan diketahui bahwa Cipung mengalami radang paru.
"Kemungkinannya bakteri atau virus jadi tadi dikasih antibiotik, tadi keluar hasilnya ternyata ada virusnya. Adenovirus," ujar Nagita melalui kanal YouTube, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Hording Disorder yang Patut Diwaspadai
Apa Itu Adenovirus?
Melansir Cleveland Clinic, adenovirus adalah jenis virus yang bisa membuat seseorang mengalami infeksi yang mirip dengan pilek atau flu. Infeksi adenovirus dapat memengaruhi sistem pernapasan.
Infeksi adenovirus dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi puncaknya terjadi pada musim dingin atau awal musim semi. Infeksi yang terjadi dapat ringan hingga berat.
Anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun lebih rentan. Mereka yang sering berada di tempat penitipan anak juga punya risiko lebih tinggi karena sering berdekatan.
Orang dewasa yang berada di lingkungan padat, seperti asrama, fasilitas militer, rumah sakit, atau panti jompo juga berisiko tertular.
Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi adenovirus yang parah. Ini termasuk individu yang pernah menjalani transplantasi sel induk atau organ, penderita kanker, HIV/AIDS, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan.
Baca Juga: Meningkatkan Kesadaran Hari Meningitis Sedunia: Kenali Gejala, Sejarah, hingga Faktanya
Gejala Infeksi Adenovirus
Gejala infeksi adenovirus bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Secara umum, gejala yang mungkin dialami oleh individu yang terinfeksi termasuk:
- Batuk
- Demam
- Hidung tersumbat atau berlendir
- Sakit tenggorokan (faringitis)
- Konjungtivitis (mata merah)
- Infeksi telinga (otitis media)
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bronkitis (radang paru-paru)
Selain itu, adenovirus juga dapat memengaruhi saluran pencernaan, menyebabkan diare dan gastroenteritis (peradangan pada lambung atau usus).
Kasus yang lebih jarang melibatkan infeksi pada kandung kemih atau sistem saraf, yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih, ensefalitis, dan meningitis.
Umumnya, gejala infeksi adenovirus akan berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu. Pada infeksi yang lebih parah, gejala dapat berlangsung lebih lama, seperti batuk yang persisten.
Baca Juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Stadium 3, Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Ginjal
Penyebab Infeksi Adenovirus
Terdapat sekitar 50 jenis adenovirus yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Setiap jenis adenovirus cenderung menginfeksi bagian tubuh yang berbeda. Adenovirus menular dan dapat menyebar melalui:
- Kontak dekat, seperti jabat tangan, ciuman, atau pelukan.
- Udara, melalui droplet pernapasan yang dikeluarkan saat seseorang bersin atau batuk.
- Permukaan dan benda-benda, jika kita menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
- Kotoran (tinja) dari individu yang terinfeksi.
- Air, terutama dalam kolam renang yang tidak cukup terjaga kebersihannya.
Baca Juga: Hari Kesadaran Diseksi Aorta: Mengenal Gejala Penyakit Hingga Pencegahannya
Adenovirus juga memiliki ketahanan terhadap berbagai jenis desinfektan umum sehingga dapat bertahan pada permukaan benda-benda untuk jangka waktu yang cukup lama.
Selain itu, virus ini dapat terus dikeluarkan dari tubuh individu yang terinfeksi selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu setelah sembuh dari infeksi, yang berpotensi memengaruhi penyebaran infeksi.
Penting untuk menjaga kebersihan diri, menjalani vaksinasi yang disarankan, dan menghindari kontak dekat dengan individu yang mungkin terinfeksi guna mengurangi risiko infeksi adenovirus.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Cleveland Clinic