Kumpulan Quotes Hari Batik Nasional 2023, Bisa untuk Caption di Sosial Media
Tren | 2 Oktober 2023, 09:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Batik Nasional 2023 diperingati hari ini, Senin (2/10/2023). Berikut quotes atau kata-kata Hari Batik Nasional 2023 yang bisa digunakan untuk caption di sosial media.
Sebagai informasi, Hari Batik Nasional diperingati tiap 2 Oktober karena bertepatan dengan ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2009 lalu oleh UNESCO.
Hari Batik Nasional 2023 bisa menjadi momen untuk mempromosikan dan menampilkan batik sebagai produk asli dan karya kreatif warisan budaya Indonesia ke kancah dunia.
Hari spesial ini bisa diperingati dengan memakai batik di kantor, sekolah atau segala aktivitas, serta menyebarkan keindahan batik di sosial media.
Berikut quotes Hari Batik Nasional 2023 untuk caption sosial media.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Batik Nasional 2023 serta Ucapan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Quotes Hari Batik Nasional 2023 untuk Caption
1. Batik adalah karya seni yang membawa cerita keindahan Indonesia. Selamat Hari Batik Nasional 2023.
2. Selamat Hari Batik Nasional 2023. Hari ini kita merayakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya. Batik, jalinan karya dan warisan leluhur untuk generasi masa depan.
3. Setiap motif batik adalah sehelai kain yang membawa sejuta makna. Selamat Hari Batik Nasional.
4. Selamat Memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober, yuk dengan kebanggaan pakai batikmu di segala aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Sejarah Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober, Diperkenalkan ke Dunia oleh Presiden Soeharto
5. Hari ini memperingati batik yang sudah ditetapkan sebagai intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Selamat Hari Batik Nasional 2023.
6. Hari Batik Nasional adalah wujud apresiasi terhadap seni kain tradisional Indonesia. Batik adalah warisan keindahan untuk anak cucu bangsa.
7. Melalui batik, kita merayakan keberagaman dan persatuan Indonesia. Setiap helai batik adalah kisah tentang kejayaan dan kebesaran bangsa.
Sejarah Batik dan Hari Batik Nasional
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, batik berasal dari kata ambatik yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak titik.
Akhiran dari kata batik yaitu tik artinya adalah titik atau ujung yang digunakan untuk membuat sebuah titik.
Batik merupakan kain yang dilukis dengan menggunakan cairan lilin malam dengan menggunakan sebuah alat bernama canting.
Dengan lilin dan canting tersebut, para pengrajin menggambar dan melukis di sebuah kain dengan berbagai motif hingga membuat kain tersebut bernilai tinggi.
Baca Juga: Arti Batik Parang, Dipakai Jokowi di Istana Berbatik, Dipakai Para Raja hingga Tidak Boleh Menyerah
Menurut beberapa catatan, pengembangan dari batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, kemudian berlanjut pada zaman Kasunan Surakarta serta Kesultanan Yogyakarta.
Batik yang dikenal pada masa itu merupakan batik tulis, menggunakan tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri sebagai pewarna.
Antara lain pohon mengkudu, tinggi, saga, dan nila. Proses pembuatannya sama dengan pembuatan batik tulis tradisional, yakni menggunakan canting sebagai mediumnya.
Pada masa Kesultanan Mataram, batik sempat menyandang eksklusivitas untuk keluarga kerajaan. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam wilayah Keraton, hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Keberadaan dari kegiatan batik tertua di Indonesia diketahui berasal dari Ponorogo dan bernama Wengker, sebelum akhirnya pada abad ketujuh, Kerajaan di Jawa Tengah belajar batik dari Ponorogo.
Batik Indonesia pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya takbenda melalui kantor UNESCO di Jakarta pada 4 September 2008.
Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV