Mengenal Apa Itu Sleep Apnea yang Diidap Presiden AS Joe Biden
Kesehatan | 21 Agustus 2023, 22:30 WIBJika tidak diobati, sleep apnea obstruktif dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, depresi, hingga kematian dini. Kondisi ini juga yang kerap kali mengganggu kemampuan tubuh untuk mendapatkan siklus tidur yang tuntas.
Imbasnya, orang dengan sleep apnea mungkin mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, dengkuran yang keras dan parau, bangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan, dan sakit kepala di pagi hari. Pada beberapa kondisi, sleep apnea yang ringan dapat dicoba diatasi dengan terapi posisi.
Dengan terapi posisi, seseorang tidur dengan posisi miring, bukan telentang. Tujuannya agar aliran jalan napas bisa ditingkatkan kembali dan dengkuran bisa berkurang.
Baca Juga: Apakah Pasien Covid-19 Beresiko Terserang Gangguan Tidur "Sleep Apnea"? | AYO SEHAT
Pada tingkatan lebih lanjut, pasien penderita sleep apnea harus menggunakan alat CPAP. Alat CPAP adalah perangkat medis yang meniupkan udara melalui masker ke saluran udara agar tidak gagal berfungsi saat tidur, sehingga penderita sleep apnea obstruktif dapat bernapas dengan baik.
Alat CPAP menyasar penyempitan tenggorokan yang menyebabkan gangguan pernapasan. Hingga saat ini, penggunaan alat CPAP dianggap menjadi solusi paling tepat bagi penderita sleep apnea.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV