Kurnia Meiga Dapat Bantuan dari PSSI untuk Menyembuhkan Papiledema, Apa Itu?
Kesehatan | 5 Juli 2023, 22:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, mendapatkan bantuan dari PSSI melalui Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia usai menderita penyakit penglihatan yang disebut papiledema.
Dalam konferensi pers, Rabu (5/7/2023), Meiga pun mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberitakan kepada dirinya dan sang istri, Azhiera Adzka Fathir.
"Terima kasih banyak untuk Pak Erick Thohir yang telah membantu, peduli kepada keluarga kami. Karena enam tahun terakhir ini kami berjuang sendiri," kata Meiga dikutip dari laman resmi PSSI.
Nantinya, PSSI akan membantu Meiga dengan merenovasi rumah mantan kiper Arema Indonesia itu serta membangun usaha.
Rencananya Meiga dan keluarga akan mendirikan usaha Magu Magu Chicken, produk ayam crispy asal Maguwoharjo, Yogyakarta.
Selain itu, PSSI turut memberikan bantuan fasilitas pengobatan untuk menyembuhkan penyakit papiledema, yang membuat mata Meiga hanya berfungsi lima persen.
Apa Itu Papiledema?
Lantas, apa itu papiledema? Seperti apa penyakit itu menyerang manusia?
Secara singkatnya, dilansir dari Medical News Today, papiledema adalah kondisi medis di mana saraf optik di bagian belakang mata mengalami pembengkakan.
Papiledema terjadi ketika tekanan di dalam tengkorak meningkat, sehingga menyebabkan pembengkakan pada diskus optik (papila optik) di bagian belakang mata.
Baca Juga: Dokter Ungkap Kondisi Terkini Mantan Kiper Timnas Kurnia Meiga
Papila optik adalah titik keluar serabut saraf optik dari bola mata dan menjadi awal jalur penglihatan.
Tekanan yang tinggi di dalam tengkorak dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk tumor otak, pembengkakan otak, perdarahan otak, peningkatan tekanan dalam cairan serebrospinal (cairan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang), atau pembengkakan pada bagian belakang mata.
Papiledema sering kali tidak menyebabkan nyeri pada mata, tetapi bisa menyebabkan gejala seperti penglihatan kabur, penurunan penglihatan, kehilangan lapang visual, atau mungkin ada denyut pada penglihatan saat bergerak.
Papiledema juga dapat disertai dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan koordinasi.
Papiledema harus segera ditangani karena dapat menjadi tanda adanya kondisi serius yang mengancam nyawa, seperti tumor otak atau peningkatan tekanan intrakranial.
Diagnosis papiledema melibatkan pemeriksaan fundus (pengamatan bagian belakang mata) oleh dokter mata yang akan melihat tanda-tanda pembengkakan pada diskus optik.
Pengobatan papiledema bertujuan untuk mengurangi tekanan intrakranial yang mendasarinya.
Ini mungkin melibatkan penanganan kondisi yang mendasari, seperti pengobatan tumor otak atau pengurangan tekanan cairan serebrospinal.
Dalam beberapa kasus, tindakan bedah mungkin diperlukan untuk meredakan tekanan pada saraf optik.
Baca Juga: Dokter Ungkap Kondisi Terkini Mantan Kiper Timnas Kurnia Meiga
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV