> >

40 Persen Kasus Rabies Terjadi pada Anak-Anak, Kenali Penyebab, Gejala hingga Penanganannya

Kesehatan | 20 Juni 2023, 21:12 WIB
Ilustrasi anjing rabies. Dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai daerah kasus luar biasa (KLB) rabies. (Sumber: freepik.com)

Sementara penularan non-gigitan, kata Novie, bisa melalui jilatan pada kulit yang terbuka.

"Virus rabies yang masuk ke tubuh manusia akan mulai melakukan replikasi di jaringan otot sekitar lokasi gigitan, naik ke otak, berkembang biak, kemudian menjalari seluruh organ tubuh," jelasnya, dikutip dari Antara.

Kendati demikian, penderita tidak langsung menunjukkan gejala rabies yang khas. Gejala penyakit baru muncul selang 2 minggu sampai 2 tahun.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai penularan penyakit rabies mengacu pada masa inkubasi virus tersebut pada tubuh manusia.

Gejala Rabies pada Manusia

Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala-gejala yang berkembang secara bertahap, dimulai dengan gejala awal yang mirip flu, lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah.

Berikut gejala rabies pada manusia:

  • Gejala mirip flu

  • Demam otot melemah

  • Kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan

  • Sakit atau nyeri kepala

  • Demam

  • Mual dan muntah

  • Merasa gelisah

  • Bingung atau terancam tanpa ada penyebab

  • Halusinasi

  • Insomnia

  • Gangguan tidur

  • Kesulitan menelan ketika makan atau minum

  • Produksi air liur berlebih

Jika gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, maka lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya.

Baca Juga: Marak Kasus Rabies, Dinkes Siapkan Rabies Center untuk Antisipasi

Penanganan Awal jika Anak Tertular Rabies

Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI Novie Homenta menyebut ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua dalam penganan awal terhadap anak yang diduga tertular rabies.

Bila seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, maka jangan panik dan segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.

Kemudian melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center, guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat seperti pemberian vaksin atau serum anti-rabies.

"Bila hal itu dilakukan, maka akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," jelasnya.

Cara Mencegah Infeksi Virus Rabies

Pencegahan terinfeksi virus rabies bisa dilakukan dengan mengurangi faktor-faktor risiko pada manusia dan hewan peliharaan.

  1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.

  2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri.

  3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.

  4. Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing.

  5. Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.

  6. Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk kedalam rumah.

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU