Hari Sushi Internasional 18 Juni, Ini Asal-Usul Sushi jadi Makanan Tradisional Jepang
Kuliner | 18 Juni 2023, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Tak banyak yang tahu, setiap 18 Juni diperingati sebagai Hari Sushi Internasional atau International Sushi Day.
Peringatan Hari Sushi Internasional ini pertama kali diinisiasi oleh Chris DeMay pada 18 Juni 2009 lalu melalui media sosial Facebook.
Sejak saat itu, banyak orang sepakat bahwa setiap 18 Juni merupakan waktu untuk mendorong orang menikmati makanan tradisional asal Jepang tersebut.
Asal Usul Sushi
Sushi adalah makanan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging dan sayuran.
Baca Juga: Nyobain Karaoke Unik di BSD hingga Hunting Sushi Enak di PIK | JALAN JALAN
Sushi berasal dari kata sushi yang merupakan kata sifat untuk rasa masam karena pada awalnya, makanan ini dibuat dari nasi diberi cuka.
Melansir National Today, cikal bakal sushi berawal hidangan bernama narezushi, muncul dalam kosa kata kamus Cina abad keempat.
Narezushi adalah ikan asin yang disimpan dalam nasi fermentasi selama berbulan-bulan. Ini adalah literasi sushi pertama dan dipandang oleh orang Jepang sebagai sumber protein yang penting.
Kemudian ada makanan yang disebut namanare, hidangan ini dibuat dari ikan mentah yang dibungkus dengan lapisan kulit ikan. Ikan dikonsumsi sebelum rasanya berubah.
Dari kedua makanan inilah sushi konon berasal, yang awalnya bertujuan untuk pengawetan ikan polanya berubah menjadi masakan jenis baru.
Pada Zaman Edo, antara tahun 1600 dan 1800 di Jepang, muncul cikal bakal sushi modern yang kita kenal sekarang yakni ikan dan sayuran dibungkus dengan nasi dan dicampur dengan cuka.
Sama seperti dengan Narezushi, setiap daerah memiliki hidangan cikal bakal sushi variasinya sendiri, tetapi ini yang mendekati versi, yang dikenal kebanyakan orang di dunia saat ini.
Baca Juga: Cicip Uniknya Sushi dengan Cita Rasa Nusantara, Rasa Pecel dan Rendang!
Pada awal 1800-an, gaya nigirizushi mulai muncul. Ini terdiri dari gundukan nasi dengan sepotong ikan yang menutupinya.
Gempa besar Kanto pada tahun 1923 mengganggu perekonomian Jepang dan membuat banyak orang mengungsi dari Edo Jepang.
Orang Jepang terpaksa memulai kembali hidup mereka ke tempat baru membuat sushi semakin dikenal ke seluruh dunia.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV