Ramai Pria Obesitas Berbobot Hampir 300 Kg, Ingat Lagi Kisah Arya Permana yang Berhasil Turun 109 Kg
Kesehatan | 14 Juni 2023, 19:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Fajri (26), pasien obesitas ekstrem dengan bobot hampir 300 kg tengah menyita perhatian masyarakat. Fajri kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena mengalami gangguan organ dalam.
Untuk menangani Fajri, pihak RSCM harus mengerahkan 14 dokter dan menyiapkan ruangan khusus karena badan Fajri yang besar. Selain itu, RSCM juga akan mengadakan alat medis khusus untuk Fajri.
Kasus Fajri yang mengalami obesitas ekstrem mengingatkan kita pada Arya Permana yang kala itu viral lantaran memiliki bobot hampir 190 kg di usia 10 tahun.
Baca Juga: Fajri Diduga Alami Depresi akibat Obesitas Ekstrem yang Membuat Bobotnya Hampir 300kg
Selama sekitar 3 tahun, Arya Permana menjalani serangkaian program hingga berhasil menurunkan berat badannya 109 kg. Per 2020, berat badan Arya sudah mencapai 81 kg.
Melansir Kompas.com, Arya Permana mendapatkan bantuan dari tim dokter dan pelatih olahraga cum binaragawan, Ade Rai. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari operasi pengecilan lambung, mengubah pola makan, hingga olahraga.
Operasi Pengecilan Lambung
Bocah asal Karawang, Jawa Barat, itu mengaku menjadi lebih mudah kenyang usai menjalani operasi pengecilan lambung. Hal ini membantunya mengontrol porsi makan.
Pasalnya, berat badan Arya meningkat lantaran tak dapat menahan diri mengonsumsi puluhan botol minuman kemasan dalam satu hari dan makan mi instan sebanyak enam bungkus dalam sehari.
Dalam istilah medis, operasi pengecilan lambung kerap disebut operasi bariatrik, prosedur medis yang dijalankan untuk menurunkan kapasitas lambung dan mengurangi penyerapan nutrisi di tubuh.
Operasi bariatrik menjadil alternatif perawatan bagi penderita obesitas ekstrem.
Baca Juga: RSCM Bikin Ruangan Khusus untuk Fajri, Pria Obesitas: Bobol Pintu hingga Beli Alat Khusus
Olahraga
Bagi Arya Permana dan penderita obesitas ekstrem, olahraga merupakan hal yang tidak mudah. Beratnya badan dan banyaknya lemak dalam tubuh membuat Arya kesulitan bergerak.
Pada mulanya, Arya hanya bisa berolahraga ringan dan tak terlalu memaksakan diri melakukan olahraga berat. Latihannya dimulai dengan gerakan ringan, seperti push up di tembok dan mengangkat semacam tambang.
Melansir Tribunnews, Arya juga menjalani serangkaian program bersama Ade Rai. Setiap kali Arya kontrol ke dokter di Bandung, Arya akan mampir ke tempat fitnes milik Ade Rai. Ade Rai bahkan membekali Arya barbel agar bisa berlatih di rumah.
Arya juga melakukan olahraga rutin, seperti berenang hingga bermain sepak bola.
Baca Juga: Berat Badan Fajri Pria Obesitas Diperkirakan 260 Kg, RSCM: Kondisinya Lebih Berat dari Arya Permana
Pola Makan
Arya juga mengubah pola makan untuk menurunkan berat badan. Menjadi penderita obesitas di usia dini membutuhkan peran dari orang tua. Orang tua Arya kerap menyediakan pola makan yang sehat dan mengurangi makanan yang mengandung tepung dan gula.
Makanan yang berminyak, seperti gorengan, juga dihindari oleh Arya.
Selain itu, dia juga menahan diri untuk tidak makan dalam porsi yang banyak sehingga berat badannya bisa terkontrol.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com/Tribunnews