> >

Kisah Hermes, si Pembuat Pelana Kuda, yang Kini Jadi Simbol Kemewahan Istri Para Pejabat

Tren | 1 April 2023, 08:22 WIB
Tas Hermes di sebuah pertokoan (Sumber:Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Merek Hermes adalah simbol kemewahan yang sepadan dengan harga yang sangat mahal. Seorang isteri yang suaminya bekerja di Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Massdes Arouffy, baru-baru saja tengah jadi sorotan masyarakat karena memamerkan merek tersebut di sosial medial.

Tas Hermes yang dipakai sang istri disebut-sebut mencapai Rp1,5 Miliar. Masih ada beberapa isteri pejabat di pusat dan daerah yang kena sorotan publik karena memamerkan barang mewah yang harganya selangit tersebut, termasuk yang palsu alias KW.

Bila Hermes menjadi jenama yang mewah dan mahal, itu karena perjalanan panjang para pendirinya yang kini sudah di generasi keenam.

Perusahaan ini didirikan oleh seorang pembuat pelana kuda dan tali kekangnya, Thierry Hermes. Dia hidup di zaman kekaisaran Perancis di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte yang terkenal itu.

Dikutip dari situs Hermes, dituliskan, "Perjalanan dimulai di Paris pada 1837 ketika pembuat harness (seperangkat pelana kuda dan tali-talinya) Thierry Hermes membuka bengkel di jalan  Basse-du-Rempart."

Baca Juga: Deretan 99 Aset Milik Doni Salmanan yang Dikembalikan, Tas Hermes hingga Porsche

Dari situlah dia memahami dan mengantisipasi selera konsumen yang gandrung kemewahan meski dengan desain sederhana.

Semua harness yang dia buat dipastikan bisa tahan lama untuk segala cuaca. Maklum, pelanggan Hermes kala itu adalah para bangsawan Eropa dan para pejabat pemerintah. Dari sisi selera dan kualitas produk, jelas tidak sama dengan produk kebanyakan.  

Nama bengkel kecilnya dinamai nama belakangnya, Hermes, dengan simbol kereta kuda dan kudanya.   

Sejak itu, dari generasi ke generasi Hermes selalu membuat produk dengan tetap memanfaatkan keprigelan tangan para pekerja namun dengan memperhatikan gaya hidup para konsumennya yang sebagian besar kalangan kaya.

Hermes ingin memadukan sisi alami sebuah produk yang dibuat dengan tangan namun juga tak meninggalkan selera para pelanggannya.

Kualitas bahan, mulai dari kulit buaya hingga benang benang semua diperhatikan dengan seksama dibuat oleh tangan-tangan terampil yang bekerja berkelanjutan. Inilah yang membuat Hermes menjadi mahal.  

Misalnya, satu tas wanita Hermes yang terkenal Kelly Bag, membutuhkan waktu 18-24 jam tanpa jeda dijahit tangan. Untuk satu tas itu, dibutuhkan dua ekor kulit buaya yang didatangkan dari berbagai belahan dunia. 

Soal tas Kelly, ramai diberitakan penyanyi sekaligus istri dari YouTuber Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, dibelikan kado spesial tas model ini. Ibu satu anak itu mendapatkan Hermès Kelly 28 Shiny Porosus Crocodile with Palladium Hardware senilai Rp1,49 miliar.

Bergagai peristiwa membawa perusahaan ini pada banyak inovasi. Misalnya, pada tahun 1922, Emile Hermes anak dari Charles Emile Hermes mengubah arah bisnis keluarga akibat perubahan kondisi masyarakat pasca perang.

Ia mendapat hak eksklusif untuk memakai sistem zip atau ritsleting untuk produk tasnya, yang kemudian dipakai untuk berbagai model tas di dunia. Penemuan ini terinspirasi dari model kap mobil militer Amerika kala itu yang bisa dibuka dan ditutup.  

Baca Juga: Pengakuan Istri Edhy, Beli Tas Hermes Mau Bayar Tunai, Malah Dikasih Kartu Kredit Anak Buah Suaminya

Kini, Hermes sudah masuk generasi keenam. Melintasi waktu nyaris 200 tahun, yang sekarang dikendalikan oleh trah keluarga Hermes, Alex  Dumas.

Mereka kini bukan hanya membuat pelana kuda dan sejenisnya, tapi juga perhiasan hingga jam tangan mewah. Semua bagi mereka yang mampu membelinya. 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Hermes


TERBARU