Muktamar ke- 48 Muhammadiyah Digelar, Peserta Bisa Kulineran Lima Makanan Khas Solo Ini
Cerita rasa | 17 November 2022, 12:11 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan digelar pada 18-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah. Ribuan orang dikabarkan akan datang dalam acara ini.
Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Selain momen regenerasi, Muktamar adalah momen silaturahmi dan kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia bahkan Dunia.
Sembari menghadiri acara tersebut, bagi para peserta Muktamar 48 bisa turut memanfaatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas Solo.
Cita rasa makanan khas Solo disebut-sebut terbentuk dari akulturasi suku Jawa, Cina, dan Arab di masa lalu hingga sekarang. Rata-rata kuliner khas Solo pun mempunyai cita rasa gurih dan manis.
Ada lima rekomendasi makanan saat bertandang ke Solo yang patut dicoba yaitu, sup matahari, nasi liwet, nasi timlo, sate buntel dan selat solo.
1. Sup Matahari
Sup Matahari adalah kuliner khas Solo atau Surakarta kini bisa ditemukan dengan mudah. Pasalnya, kuliner ini sebelumnya hanya bisa dinikmati saat pada saat acara pernikahan saja.
Tempat makan di Kota Solo yang menjual makanan tradisional Selat Solo, biasanya juga akna menjual menu Sup Matahari ini.
Baca Juga: Berkunjung ke Solo Jangan Lupa Lima Macam Oleh-Oleh Khas Solo yang Legendaris
Seperti namanya, penyajian sup ini mirip dengan bunga matahari. Sup Matahari ini berisi wortel, kenatang, jamur tiram, jagung, daging ayam giling dan bisa ditambahkan beberapa isian lainnya yang kemudian dibungkus dengan telur dadar.
Rasanya gurih, manis dan segar lantaran kuahnya yang bening dan sudah beraroma kaldu.
2. Nasi Liwet
Saat Anda berada di Solo, kuliner satu ini sangat mudah dijumpai karena ada di hampir setiap sudut kota. Melansir dari Gramedia.com, nasi liwet ini terdiri dari nasi gurih yang dipadukan bersama sayuran jipang, telur, daging ayam, santan kenal, opor serta beberapa bahan tambahan lainnya.
Nasi liwet ini biasanya disajikan dengan menggunakan daun pisang yang dipincuk.
Saat mencoba kuliner yang satu ini, aroma pertama yang tecium adalah wangi santan disusul aroma opor ayam yang menyeruak keluar dalam panci.
Rasanya benar-benar gurih dan sedikit manis. Semua bahan diolah sampai lembut dan kaya akan bumbu.
3. Sate buntel
Sate buntel ini merupakan sate yang terbuat dari daging kambing yang sudah dicacah kemudian dibungkus dengan menggunakan lapisan lemak tipis. Setelah itu baru dibakar.
Kuliner ini diketahui sangat digemari presiden kedua Indonesia. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga cukup menggemari sate buntel.
Sate buntel memberikan kenikmatan tersendiri lanataran lemak pembungkus yang terbakar menciptakan aroma sedap dan merangsang lidah untuk segera ingin menikmatinya.
Ditambah lagi dengan bumbu kecap, irisan bawang merah dan daun kol, serta jeruk nipis dan cabai rawit sehingga menambah cita rasa dari gurihnya sate buntel ini.
4. Timlo
Timlo Solo ini merupakan kuliner yang berisi daging ayam, ati ampela ayam, bihun, sosis goreng khas Solo serta telur pindang.
Sosis goreng khas Solo ini juga berbeda dengan sosis kebanyakan, terbuat dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat mirip dengan martabak serta digoreng.
Dalam gulungan sosis solo berisi daging ayam bagian dada yang disuwir. Setelah itu, gorengan sosis dihidangkan dalam potongan kecil.
Sosis inilah yang membedakan makanan solo dengan jenis makanan berkuah lainnya seperti soto serta sup.
Rasa dari timlo ini gurih dan segar lantaran mirip dengan sup. Kemudian ada rasa manis dari wortel, gurih dari sosis dan kentang yang digoreng tipis. Kuliner ini akan cocok di semua lidah masyarakat Indonesia.
5. Selat Solo
Beberapa sumber menyebutkan Selat Solo terinspirasi dari steak. Masyarakat Solo memodifkasi steak yang di sesuaikan dengan lidah masyarakat setempat.
Selat Solo ini terdiri dari sayuran seperti wortel, buncis, selada, tomat dan timun. Kemudian tokoh utamanya adalah daging ditambah kentang. Bisa dibilang kuliner ini perpaduan bistik dan salad.
Namun, untuk dagingnya biasanya dimodifikasi dengan dicincang lalu dicampur sosis, tepung roti dan telur. Semuanya dicampur lalu dibentuk dan dibungkus dengan daun pisang.
Kemudian dikukus hingga matang. Daging yang sudah matang didiamkan hingga dingin. Setelah itu diiris tebal dan digoreng dengan sedikit margarin.
Selat Solo ini disajikan dengan kuah atau saus berwarna cokelat yang berasal dari kecap. Tak heran jika rasa yang ditawarkan manis, asam, dan gurih.
Rasanya sendiri terbilang manis dan gurih. Untuk Anda yang berasal dari Jawa Timur yang umumnya mempunyai cita rasa gurih pedas, Selat Solo ini akan terasa manis.
Kemudian ada aroma lada yang memang ditaburi di atasnya. Butiran lada hitam tersebut turut memberikan sensasi pedas. Untuk sausnya akan tercium aroma pala.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV