Nostalgia Anak 90an, 5 Permen Khas Indonesia Ini Sudah Jarang Ditemui
Cerita rasa | 17 Februari 2021, 20:15 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Indonesia punya banyak permen khas yang dulu sempat jadi primadona sebelum tergantikan oleh permen yang diproduksi oleh pabrik berskala besar. Pernahkah kamu makan 5 permen khas Indonesia berikut yang mulai langka?
Siapa sih yang tidak suka permen? Rasa manis dari permen membuat camilan ini disukai sejak dahulu. Indonesia punya beragam permen lokal yang dulu diproduksi dari rumahan.
Permen-permen ini eksis sebelum tergeser oleh permen yang dibuat pabrik berskala besar. Sayangnya, permen khas Indonesia ini sudah semakin sulit ditemui.
Permen-permen ini juga sering disebut sebagai produk jadul alias zaman dulu. Berikut lima permen khas Indonesia yang mulai langka yang disarikan dari Tribun Travel:
1. Rambut nenek
Sampai era '90an penjual rambut nenek atau arum manis masih mudah ditemui di daerah Jakarta. Biasanya rambut nenek dijual bersama mainan anak-anak.
Berbeda dengan gulali yang bentuknya seperti kapas, rambut nenek ini bentuknya berserabut. Umumnya diberi pewarna yang cerah untuk memikat anak-anak.
Rambut nenek terbuat dari gula yang telah dilelehkan dan diberi pewarna kemudian diberi tepung jagung.
Kini beberapa online shop menjual rambut nenek olahan sendiri dengan warna yang semakin beragam.
2. Ting-ting Kacang
Panggilan lainnya adalah teng-teng kacang. Pada dasarnya permen adalah kacang yang diberi karamel gula jawa kemudian dipotong-potong.
Beberapa penjual ting-ting kacang juga kerap menambahi wijen untuk menambah cita rasa serta aroma dari permen ting-ting kacang.
Camilan ini masih bisa dibeli di beberapa minimarket atau supermarket, dengan kemasan yang higienis.
3. Permen Asam
Permen yang dibuat dari daging buah asam dibentuk bulat kemudian dilapisi gula pasir ini merupakan permen yang sering dijual di warung.
Banyak pula yang menyebutnya sebagai manisan asam. Namun, seiring waktu permen ini semakin langka, digantikan permen asam dari pabrik besar.
4. Permen Jahe
Permen jahe dibuat dari jahe yang dimasak dengan gula merah. Rasa permen pedas dan manis, ada sensasi hangat di tenggorokan. Permen ini cocok disantap di daerah dengan iklim dingin.
Konon, permen jahe pernah diimpor oleh orang Belanda ke Eropa saat masih zaman Hindia Belanda. Sampai saat ini produsen permen jahe masih bertahan, mereka juga mengimpor produk sampai ke luar negeri khususnya Amerika Serikat.
Permen jahe kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia pada masa pandemi.
5. Perment Mint
Permen min atau pastiles memiliki berbagai bentuk, mulai dari kepingan yang dibungkus kertas, kepingan dalam kemasan kaleng, sampai bulat dan dilapisi gula.
Salah satu produk permen min lokal adalah Alba Pastiles yang memiliki pabrik di Sukabumi. Permen ini disukai para pejalan lantaran dapat melegakan tenggorokan dan menghilangkan enek selama perjalanan.
Permen mint ini mudah ditemui di daerah Puncak, Jawa Barat di toko oleh-oleh.
Nah itu tadi lima permen khas Indonesia yang sudah jarang ditemui. Kira-kira permen apa yang dulu jadi favorit kamu?
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV